Moneter.id
– Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Sandiaga Salahuddin Uno, beserta jajaran pejabat eselon 1 di lingkungan
Kemenparekraf/Baparekraf menandatangani berkas perjanjian kinerja 2021.
Penandatanganan dilakukan di sela-sela pelaksanaan
rapat pimpinan Kemenparekraf/Baparekraf yang digelar secara daring dan luring
di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Senin (18/1/2021).
Sandiaga mengatakan, penandatangan berkas ini untuk
memperkuat komitmen para pejabat eselon 1 di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf
untuk menyelesaikan target-target kinerja yang telah disusun.
“Kami punya target yang telah disusun dan dalam
situasi yang sangat dinamis ini kita perlu ekstra kerja keras, ekstra kerja
cerdas, ekstra kerja tuntas, dan ekstra kerja ikhlas,” kata Sandiaga.
Selain untuk memperkuat komitmen para pejabat eselon 1
dalam melaksanakan pekerjaannya, Sandiaga juga menyebutkan penandatanganan
perjanjian kinerja ini juga menjadi bentuk pengawasan reformasi birokrasi di
lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.
“Saya mohon kerja samanya karena kita sangat dipantau,
banyak sekali yang menaruh perhatian dan harapan di sektor pariwisata dan
ekonomi kreatif agar kita bisa merancang suatu kebijakan yang bisa membantu
masyarakat dalam jangka pendek dan jangka menengah,” katanya.
Rapat pimpinan kali ini membahas realokasi anggaran
Kemenparekraf/Baparekraf dan Badan Otorita Pariwisata tahun 2021 untuk
penanganan pandemi COVID-19.
Selain itu, dalam rapat ini, juga membahas strategi
pengembangan lima destinasi super prioritas di Tanah Air serta rencana
pelaksanaan program unggulan seperti pengembangan desa wisata.
“Realokasi atau penghematan ini menjadi tantangan bagi
kita semua untuk dapat beradaptasi dan berinovasi dalam melaksanakan
program-program yang telah direncanakan dan inovasi dari segi kebijakaan serta
apa saja adaptasi yang harus kita lakukan. Selain itu meskipun ada realokasi
anggaran, kita harus tetap memprioritaskan pelaksanaan program-program
unggulan,” ungkap Sandiaga.
Kemudian, terkait promosi lima destinasi super
prioritas, Sandiaga menilai perlu ada inovasi dengan pemanfaatan platform
digital dengan mengajak diaspora asal kelima kawasan tersebut.
“Misalnya diaspora NTB itu kan banyak di luar, dengan
big data kita bisa memetakan di mana mereka berada dan bisa kita jadikan agen
produk wisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Selain itu, Sandiaga juga meminta agar
Kemenparekraf/Baparekraf ikut berperan aktif dalam memfasilitasi permodalan
bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Yaitu dengan menjembatani dan mempertemukan
para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dengan pemilik modal.
Sandiaga juga menginstruksikan agar penerima dana
hibah pariwisata semakin diperluas cakupannya. “Sekarang ini kita harus
memperluas cakupan penerima dana hibah pariwisata, dan juga sertifikasi CHSE
(Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) harus terus
kita laksanakan. Kalau bisa lebih banyak jumlah penerima sertifikat CHSE di
2021 lebih banyak dari 2020,” tutur Sandiaga.