Moneter.co.id – Kenaikan
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak hanya dilakukan oleh PT Pertamina
(Persero) semata. Hal ini juga dilakukan pesaingnya seperti, Vivo dan Shell
yang juga menaikkan harga jual BBM-nya.
Untuk harga
jual BBM Vivo jenis Revvo 90 atau setara Pertalite dari sebelumnya Rp 7.500 per
liter menjadi Rp 8.350 per liter. Sementara untuk jenis Revvo 92 atau setara
Pertamax juga naik dari Rp 8.250 menjadi Rp 9.100 per liter. Keduanya naik Rp
850 per liter.
Baca juga: Harga Pertamax Naik Rp300/Liter
Sementara,
Shell lebih dahulu menaikkan harganya pada 16 Februari. Jenis BBM Shell Super
dijual dari sebelumnya Rp 8.950 per liter menjadi Rp 9.250 per liter. Jenis
V-Power dari sebelumnya Rp 9.950 per liter menjadi Rp 10.450 per liter dan
Diesel naik dari Rp 9.650 per liter menjadi Rp 10.150 per liter. Harga tersebut
berlaku untuk wilayah Jabodetabek.
Untuk
harga di wilayah Bandung di jual sebesar Rp 9.400 untuk Super, Rp 10.600 untuk
V-Power dan Rp 10.300 untuk Diesel. Jika dibandingkan dengan
Pertamina, perusahaan plat merah tersebut menaikkan harga BBM-nya jauh lebih
murah dibanding dengan kompetitornya.
Untuk BBM
jenis Pertalite naik dari sebelumnya Rp 7.600 menjadi Rp 7.900 per liter.
Pertamax dari sebelumnya Rp 8.600 menjadi Rp 8.900 per liter. Untuk Dexlite
naik dari sebelumnya Rp 7.500 per liter menjadi Rp 8.100 per liter (wilayah
Jawa, Madura, dan Bali).
Sementara
BBM jenis premium dan solar masih tetap sama yakni sebesar Rp 6.550 per
liter dan Rp 5.150 per liter. “Kita menawarkan harga terbaik dengan
kualitas terbaik,” kata VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, Minggu (25/2).
Sekedar
informasi, saat ini harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan. Untuk harga
minyak acuan Brent (ICE) berkisar USD 67,31 per barel. Sementara WTI Crude Oil
berada di harga USD 63,55 per liter. Sedangkan kurs rupiah berada di angka Rp
13.685 per USD.
Penghitungan
kenaikan harga BBM itu sendiri berdasarkan acuan dari harga minyak dunia dan
nilai kurs rupiah terhadap dolar. Jadi, kalau dalam waktu bersamaan harga
minyak dunia naik dan rupiah melemah, maka harga jual BBM akan melonjak.
Atau,
jika harga minyak dunia turun tetapi rupiah melemah, harga jual BBM pun sulit
untuk ikut turun.
(SAM)