Selasa, September 30, 2025

KTT AIS Forum 2023: Indonesia Ajak Negara-Negara Pulau dan Kepulauan Perkuat Pariwisata Berkelanjutan

Must Read

Moneter.id – Bali
– Pemerintah Indonesia mendorong konsep pariwisata berkelanjutan sebagai bagian
dari kunci strategis dalam mewujudkan tujuan bersama melalui Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) AIS Forum 2023 yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,
ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang
baik.

Hal tersebut dikatakan Menparekraf Sandiaga Uno usai
mengikuti KTT AIS Forum 2023 di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Rabu
(11/10/2023).

“Hampir 50 persen dari 51 negara-negara pulau dan
kepulauan yang berpartisipasi di AIS Forum 2023 menjadikan pariwisata sebagai
sektor yang besar persentase kontribusinya terhadap ekonomi. Maka konsep
pariwisata berkelanjutan menjadi kunci yang sangat strategis,” kata
Menparekraf Sandiaga.

Menparekraf mengatakan, terdapat permasalahan bersama
yang dihadapi semua negara pulau dan kepulauan sehingga diperlukan kerja sama
yang kuat dalam semangat kolaborasi untuk mengatasinya.

Indonesia dikatakan Menparekraf Sandiaga berbagi best
practice yang telah dijalankan. Salah satunya melalui penerapan carbon
footprint dimana wisatawan dapat menghitung berapa besar emisi karbon yang dihasilkan
dari aktivitas perjalanan wisata mereka.

Perhitungan jejak karbon tersebut nantinya dikonversi
menjadi nilai uang selanjutnya disalurkan untuk mendukung program positif
seperti penanaman pohon, renewable energy, hingga pengembangan ekowisata.

Bekerja sama dengan pemerintah daerah, Kemenparekraf
telah menetapkan lokasi dalam pelaksanaan program tersebut yakni di Plataran
Menjangan di Taman Nasional Bali Barat; Mangrove Tembudan Berseri di Berau;
Pantai 3 Warna di Clungup Mangrove Conservation-Malang; Bukit Peramun di
Belitung; dan Taman Wisata Mangrove Klawalu di Sorong.

“Indonesia memberikan satu kepemimpinan dengan
karbon kalkulator yang sudah kita implementasikan dengan penanaman mangrove
yang kita lakukan dan ini menjadi showcase,” kata Sandiaga.

Carbon Footprint dikatakan Sandiaga juga tersirat dalam
Deklarasi Solidaritas Negara Pulau dan Kepulauan yang ditandatangani dalam
konferensi. Deklarasi ini menyatakan komitmen negara pulau dan kepulauan untuk
meningkatkan kerja sama dalam mengatasi berbagai masalah bersama, dengan
prinsip dasar solidaritas, kesetaraan, dan inklusivitas.

“Seluruh negara yang berpartisipasi sepakat untuk
mendorong kolaborasi dan inovasi untuk mengatasi isu riil yang kita hadapi
sekarang seperti sampah plastik, serta mitigasi dan adaptasi perubahan
iklim,” ujar Sandiaga.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengungkapkan, pimpinan
negara yang hadir di KTT AIS Forum 2023 sepakat untuk memegang tiga prinsip
yang termaktub dalam Deklarasi Solidaritas Negara Pulau dan Kepulauan sebagai
landasan peningkatan kerja sama.

Dukungan penuh Indonesia untuk deklarasi sebagai wujud
komitmen dalam mendorong kerja sama yang sudah terjalin agar negara pulau dan
kepulauan di seluruh dunia semakin solid menghadapi berbagai tantangan dunia dengan
berkolaborasi.

Beberapa tantangan yang disebutkan antara lain kenaikan
permukaan laut, pencemaran laut oleh sampah, dan limbah yang semakin terasa
dampaknya dan mengancam tidak hanya bagi keberlangsungan laut tapi juga
kedaulatan dan kesatuan wilayah negara.

“Indonesia sebagai negara maritim akan terus menjadi
barisan terdepan dalam mendukung AIS Forum sebagai kerja sama yang inklusif
bagi negara pulau dan kepulauan,” kata Presiden.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img