Moneter.co.id – PT
Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mencatatkan laba sebesar Rp29,4
miliar per kuartal III/2017. Pencapaian itu naik tipis 4% dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2016. Kenaikan itu disokong oleh pertumbuhan kredit sebesar 10% menjadi Rp6,1 triliun
dibandingkan dengan penyaluran kredit pada periode yang sama tahun lalu yakni
Rp5,5 triliun. Hal ini menjadikan pendapatan bunga
bersih bank juga naik 39% menjadi Rp393,4 miliar dari posisi sembilan bulan
pertama 2016 senilai Rp284 miliar.
CFO Bank Sampoerna Henky
Suryaputra mengatakan, dalam strategi penyaluran kredit, perseroan tetap
berfokus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Hingga kuartal
III/2017, lanjut Henky, porsi penyaluran kredit sektor UMKM mencapai 79% dari total
penyaluran kredit perseroan. “Jumlah keseluruhan kredit
UMKM mencapai Rp 4,8 triliun atau tumbuh sebesar 23% dibandingkan dengan
kuartal III/2016,” ujarnya, Senin (6/11).
Dari sisi penghimpunan
dana, hingga kuartal III/2017 Bank Sampoerna telah membukukan dana pihak ketiga
(DPK) senilai Rp6,8 triliun. Nilai tersebut tumbuh 19% dibandingkan dengan
realisasi pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp5,74 triliun.
Simpanan giro dan tabungan
(current
account and saving account) berkontribusi sebesar 45,34% menjadi
Rp897,6 miliar. Sementara itu, deposito tercatat senilai Rp5,93 triliun, tumbuh
17,48% dibandingkan dengan kuartal III/2016.
Sementara itu, rasio
kredit bermasalah (non-performing
loan/NPL) gross Bank Sampoerna membaik menjadi 3,75% per akhir
September 2017, dibandingkan dengan posisi pada periode yang sama tahun lalu
sebesar 5,78%.
Kemudian, likuiditas bank
juga membaik yang ditunjukan oleh rasio kredit terhadap pendanaan (LDR) sebesar
88,67% dari sebelumnya 95,01% di kuartal III/2016. (HAP)