Moneter.co.id – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
(Bank BJB) membukukan laba bersih sebesar Rp1,6 triliun sepanjang tahun 2017. Hal
itu didorong peningkatan penyaluran kredit sebesar Rp70,7 triliun.
Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, Bank BJB
berhasil menutup tahun 2017 dengan hasil positif. Laba ini tumbuh 1,5%
dibanding tahun 2016.
“Pencapaian laba bersih 2017 didorong peningkatan
penyaluran kredit sebesar 12% dengan nilai sebesar Rp70,7 triliun,” kata
Ahmad pada Analyst Meeting Bank BJB, Kamis (15/02).
Dari sisi pertumbuhan kredit, kontribusi terbesar masih
berasal dari segmen kredit konsumer yang tumbuh 6,5%. Kredit konsumer merupakan
pilar pertama bisnis kredit Bank BJB.
Pendorong utama pertumbuhan kredit konsumer ini berkat
meningkatnya pertumbuhan kredit pensiunan yang naik menjadi Rp10,1 triliun.
Kendati mencatat pertumbuhan kredit yang baik, tingkat rasio kredit bermasalah
(NPL) berhasil diturunkan menjadi sebesar 1,51%, turun 18 basis point dibanding
tahun sebelumnya.
Bank BJB mencatat total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun
sebesar Rp81 triliun atau tumbuh 11,2% secara yoy. Selain itu, kata Ahmad, fee based income juga mengalami kenaikan 24,5% secara yoy. “Dengan
kinerja yang baik pada 2017 total aset Bank BJB menjadi sebesar Rp108,4 triliun
atau tumbuh 13,19% secara yoy,” ucapnya.
Menurut Ahmad, saat ini Bank BJB berada di peringkat 13
bank terbesar nasional. “Ini bukti bahwa Bank BJB terus tumbuh
dan berkembang untuk mewujudkan visi kami menjadi 10 bank terbesar di
Indonesia,” pungkasnya.
(HAP)