Per kuartal III 2025, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih senilai Rp1,4 triliun. Angka ini turun 56,65 persen secara tahunan (yoy) jika dibandingkan senilai Rp3,23 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, perseroan mencatat EBITDA senilai Rp3,6 triliun per kuartal III 2025, dengan EBITDA margin di angka 11 persen. “Perseroan berhasil mempertahankan kinerja operasional solid dan menjaga profitabilitas melalui peningkatan efisiensi biaya dan optimalisasi portofolio pasar domestik di tengah tekanan harga batu bara global yang masih menurun sepanjang 2025,” kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Selain itu, pendapatan usaha perseroan tercatat senilai Rp31,33 triliun per kuartal III 2025, atau tumbuh 2 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp30,65 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Seiring dengan itu, beban pokok pendapatan ikut naik sebesar 11 persen (yoy) menjadi senilai Rp27,76 triliun per kuartal III 2025, dibandingkan senilai Rp25,04 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Alhasil, laba kotor perseroan tercatat senilai Rp3,56 triliun, atau menurun 36 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp5,60 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Setelah dikurangi pajak dan lain-lain, perseroan membukukan laba bersih senilai Rp1,4 triliun per kuartal III 2025.
Perseroan juga telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp2,98 triliun per kuartal III 2025, atau setara 41 persen dari target capex senilai Rp7 triliun pada 2025.
Volume produksi batu bara perseroan tercatat sebanyak 35,89 juta ton per kuartal III 2025, atau tumbuh 9 persen (yoy) dibandingkan sebanyak 32,97 ton pada periode sama tahun sebelumnya.
Seiring dengan itu, volume penjualan batu bara perseroan tercatat sebanyak 33,70 juta ton, atau tumbuh 8 persen (yoy) dibandingkan sebanyak 31,27 ton pada periode sama tahun sebelumnya.
Dari sisi neraca, total aset perseroan tercatat senilai Rp42,83 triliun pada kuartal III 2025, atau tumbuh 3 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp41,78 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Diketahui, aset perseroan terdiri dari total liabilitas yang senilai Rp22,06 triliun dan total ekuitas yang senilai Rp20,73 triliun.




