Moneter.id – Kementerian BUMN menyatakan 5 komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk atau BTN belum melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and
proper test di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan pihaknya sudah
mengusulkan ke OJK untuk segera melakukan fit and proper test kepada
lima komisaris tersebut.
“Kementerian BUMN tengah menunggu proses selanjutnya dari OJK. Kan
dipertanyakan hanya satu komisaris yang efektif. Komisaris yang belum efektif
memang kami minta ke OJK nanti fit and proper test,” ucap
Arya, Rabu (11/12).
Ia berharap proses fit and proper test bisa segera dilakukan
dan selesai Januari 2020 mendatang. “Kami harap secepatnya kepada
komisaris dan direksi mudah-mudahan semua sudah efektif,” terang dia.
Lebih jauh Arya katakan, jika tak lolos fit and proper test,
maka bisa saja penunjukkan direksi dan komisaris dalam RUPSLB pada 27 November
2019 kemarin diubah. “Kalau tidak lolos ya diubah, itu aturan
mainnya,” paparnya.
Sementara itu, Juru bicara otoritas jasa keuangan (OJK) Sekar Putih
Djarot menyebutkan, pengajuan fit and proper test ke OJK
merupakan wewenang sepenuhnya dari pemegang saham.
“Jika sudah diajukan dan semua persyaratan administratif telah
lengkap, maka akan kami proses sesuai ketentuan,” jelasnya.
Kata Sekar, pergantian manajemen bank merupakan kewenangan pemegang saham.
Sehingga OJK tidak terlibat terlalu dalam untuk urusan internal.
“Pergantian manajemen bank merupakan aksi korporasi yang menjadi
kewenangan dari pemegang saham. Jika sudah diajukan ke kami, OJK akan memproses fit
and proper test terhadap perubahan yang dihasilkan dari RUPSLB,”
papar Sekar.
Baca juga: RUPSLB Putuskan Pahala Mansury Jabat Direktur Utama BTN
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan
Negara (BTN) Persero Tbk yang digelar pada, Rabu (27/11/2019) di Jakarta
menetapkan mantan Direktur Keuangan PT Pertamina Pahala Mansury sebagai
Direktur Utama dan Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama.
Selain itu, RUPSLB juga merombak jajaran direksi dengan mengganti empat
direktur yakni Budi Satria, Oni Febriarto Rahardjo, Mahelan Prabantarikso dan
Dasuki Amsir.
Sebagai informasi, susunan komisaris dan direksi berubah setelah RUPSLB
bulan lalu. Posisi Direktur Utama BTN yang sebelumnya kosong ditempati oleh
Pahala Nugraha Mansuri.
Berikut susunan direksi dan komisaris BTN setelah RUPSLB yang digelar pada,
Rabu (27/11/2019):
Susunan Direksi:
Direktur Utama : Pahala Nugraha Mansuri
Direktur Consumer dan Commercial Lending : Hirwandi Gafar
Direktur Finance, Planning, & Treasury : Nixon L. P. Napitupulu
Direktur Human Capital, Legal & Compliance: Yossi Istanto
Direktur Remedial and Wholesale Risk : Elisabeth Novie Riswanti
Direktur Operation, IT & Digital Banking : Andi Nirwoto
Direktur Distribution & Retail Funding : Jasmin
Direktur Enterprise Risk Management, Big Data & Analytics : Setiyo Wibowo
Susunan Komisaris:
Komisaris Utama/Independen: Chandra Hamzah
Komisaris : Eko D. Heripoerwanto
Komisaris : Heru Budi Hartono
Komisaris : Andin Hadiyanto
Komisaris Independen : Armand B. Arief
Komisaris Independen : Ahdi Jumhari Luddin