Minggu, Oktober 5, 2025

Makin Diminati, Mamin Indonesia ‘Gempur’ Kanada

Must Read

Moneter.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver terus berupaya meningkatkan
ekspor produk makanan dan minuman (mamin). Pasalnya, saat ini produk mamin asal
Indonesia mulai merambah toko makanan dan jaringan ritel di wilayah Vancouver,
Kanada dan sekitarnya.

“Pasar Kanada memang sangat potensial bagi
produk mamin Indonesia, mengingat tingginya jumlah imigran asal Asia yang
menetap di Vancouver dan sekitarnya,” kata Kepala ITPC Vancouver, Rafika Arfani,
Kamis (18/10).

Dengan populasi sebesar 2,46 juta penduduk,
Vancouver tercatat sebagai kota terpadat ketiga di Kanada, sekaligus menjadi
pasar yang cukup menggiurkan untuk produsen makanan minuman asal Asia, termasuk
Indonesia. Hal ini mengingat secara demografi, etnis Asia mencapai 43,9% dari
total penduduk Vancouver dengan rumpun dan selera yang cukup serupa.

Produk Indonesia yang baru saja berhasil
menembus pasar Kanada adalah Kokal, minuman kolang-kaling dari Mustika Ratu dan
kerupuk udang mentah serta kerupuk Krobe dari Finna. Sementara itu, produk
Indonesia yang sudah terlebih dahulu masuk di Vancouver dan mudah ditemui di
beberapa supermarket terkemuka bahkan hampir di semua gerai Seven Eleven adalah
mi goreng Indomie dari Indofood.

Menyusul diminatinya produk tersebut,
Indofood kini juga memasarkan Chitato rasa mi goreng. Tak ketinggalan, produk
kopi 3 in 1 Kopiko, biskuit Astor, dan Danisa dari Mayora juga menjadi favorit,
terutama pada perayaan Natal dan Tahun Baru Imlek. Bahkan, Danisa kini sudah
tersedia di Walmart, salah satu jaringan ritel terbesar di wilayah Vancouver.

Berdasarkan data perdagangan Kanada, impor
Kanada dari dunia atas produk mamin relatif tinggi. Pada periode
Januari—Agustus 2018, impor Kanada untuk produk makanan tergolong dalam
kategori roti, kue kering, kue, biskuit dan roti lainnya mencapai USD 982,06
juta, atau naik 4,1% dari nilai tahun lalu yang tercatat sebesar USD 943,02
juta.

Sementara itu pada periode yang sama, impor
produk minuman kategori minuman nonalkohol, selain bir nonalkohol, selain jus
buah/sayuran tercatat sebesar USD 355,5 juta, atau turun 7,7% dari nilai tahun
lalu yang tercatat sebesar USD 385,18 juta. Adapun nilai impor produk makanan
dan minuman pada tahun 2017 masing-masing mencapai USD 1,48 miliar dan USD
563,1 juta.

“Melihat cukup tingginya impor atas produk
mamin tersebut, Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar untuk bersaing
dengan produk dunia lainnya dalam memenuhi permintaan pasar Kanada. Diharapkan,
ke depannya akan semakin banyak produk unggulan Indonesia yang dapat diekspor
dan menembus pasar Kanada,” ujar Rafika.

 

(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img