Moneter.co.id – Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menilai rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjual aset anak usaha BUMN yang menguntungkan, merupakan rencana yang tidak rasional.
Said Didu menjelaskan, saat perusahaan negara tersebut telah menghasilkan keuntungan lalu harus dijual maka hal tersebut sama dengan mengorbankan perusahaan milik negara tersebut.
“Muncul ide bahwa BUMN yang asetnya menguntungkan jual ke swasta terus bangun lagi. Sama saja BUMN disuruh makan tulang dan swasta makan daging. Ini melanggar rasionalitas kita, BUMN dijual asetnya yang menguntungkan ke swasta,” katanya, Sabtu (07/10).
Menurutnya, saat aset BUMN dijual ke publik maka yang membeli bukanlah perusahaan pribumi. Aset tersebut lebih banyak dikuasai oleh asing. “Pengalaman saya, yang masuk bukan teman bapak tapi asing yang masuk. Telkom dibuka, asing yang masuk. Hanya memakai nama pribumi,” pungkasnya.
(SAM)