Moneter.id – Putri
sulung Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) mengajak seluruh
elemen bangsa untuk kembali menjadikan Indonesia bangsa yang dihormati dunia.
“Indonesia
memiliki kekayaan alam dan berbagai potensi alam lainnya, pernah disegani
dunia,” kata Mbak Tutut saat melakukan roadshow Kebangsaan ke Yayasan
Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, Parung, Bogor, Jawa Barat.
Menurut
Mbak Tutut, Indonesia memiliki banyak keutamaan untuk tampil sebagai
bangsa besar yang disegani dunia. Kekayaan alam Indonesia, di darat, di laut
dan di dalam perut bumi begitu berlimpah.
“Semua
seharusnya menjadi jembatan emas untuk menjadi bangsa besar, setara dan
dihormati bangsa-bangsa besar lainnya di dunia,” kata Mbak Tutut.
Di
hadapan para santri, ia juga beramanat agar para santri senantiasa rajin
belajar, menempa diri untuk menjadi pejuang bagi bangsa di kelak kemudian hari.
“Tidak perlu minder walau (lahir) dari keluarga pas-pasan. Pak Harto kecil juga
bukan dari keluarga berada. Jangan sia-siakan perjuangan Umi (Umi Waheeda binti
Abdul Rahman, pimpinan Pondok Pesantren Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman
(Islamic Boarding School) – red),” kata Mbak Tutut.
Sekedar
informasi, Umi, istri almarhum pendiri pesantren Habib Saggaf bin Mahdi bin
Syekh Abu Bakar, adalah seorang warga negara Singapura.
Sementara
itu, Umi Waheeda menyatakan rasa kekagumannya yang tinggi kepada Pak
Harto. Menurut Umi, Pak Harto banyak berjasa kepada bangsa Indonesia dengan
melakukan pembangunan di segala bidang yang mensejahterakan seluruh bangsa.
“Kita
semua sangat berhutang budi. Saat Bapak Soeharto menjadi presiden, Indonesia
bukan hanya berhasil dalam pembangunan dan mensejahterakan rakyatnya, namun
juga menjadi negara yang disegani dunia,” kata Umi.
Pada saat
itu, kata Umi, Indonesia bahkan berhasil mencapai swasembada beras yang diakui
Badan Pangan Dunia (FAO). “Jadi, bukan justru banyak mengimpor beras dan
merugikan para petani, rakyat kita sendiri,” kata dia.
Sebagai
mantan warga negara Singapura, Umi menegaskan bahwa dirinya tahu betul
bagaimana Pak Harto disegani di kawasan. “Lee Kuan Yew, PM Singapura, itu hanya
takut sama Pak Harto!” kata Umi.
Di
hadapan ribuan santri yang hadir memadati masjid besar itu, Umi menegaskan
bahwa almarhum Abah Saggaf pernah menyatakan bahwa Pak Harto itu seorang yang
diberkahi Allah.
“Almarhum
pernah bilang, Pak Harto itu seorang yang sangat diberkahi (very very blessed man) yang sangat
membela kaum Muslim dan menjadikan rakyatnya tak pernah lapar. Ingat, hungry man akan segera jadi angry man!” kata Umi.
Pondok
Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman didirikan pada 1998 oleh almarhum Habib
Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim. Pesantren itu lahir dari
keprihatinan Habib Saggaf melihat banyak para remaja putus sekolah serta tidak
mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena kemiskinan. Sejak
awal, memang pesantren ini menggratiskan semua hal yang berkaitan dengan keperluan
para santri.
Pesantren
yang namanya al-Ashriyyah berarti modern itu kini dikenal sebagai pesantren
mandiri dengan 15 ribu santri dan 48 jenis usaha yang digeluti warga pesantren.
Pesantren dengan area 25 hektare yang kini telah bekerja sama dalam bisnis
fintech dengan menggandeng Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Indonesia (BI),
itu bermula dari kobong bambu berukuran 3×4 meter sebagai asrama pertama.