Moneter.co.id – PT Medco
E&P Indonesia (Medco E&P) kembali meraih prestasi tertinggi dalam
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan
(PROPER) 2017. Hal ini membuktikan komitmennya perusahaan migas swasta
nasional ini dalam bidang lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan keterangan
resmi perusahaan, satu PROPER Emas dan tiga PROPER hijau berhasil diperoleh
berdasarkan penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Blok Rimau meraih
penghargaan tertinggi, yakni PROPER Emas yang diserahkan oleh Wakil Presiden
Jusuf Kalla kepada Senior VP Production Medco
E&P Hartono Nugroho,” tulisnya.
Penyerahaan
PROPER Emas yang ketujuh kalinya ini disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Siti Nurbaya pada acara Penyerahan Penghargaan Anugerah
Lingkungan PROPER di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (18/12).
Proper Emas yang diraih
Blok Rimau ini menjadikan Medco E&P sebagai perusahaan migas pertama dan satu-satunya
yang meraih penghargaan peringkat EMAS selama tujuh tahun berturut-turut sejak
2011 – 2017.
Penghargaan
tersebut berhasil diperoleh karena Blok Rimau telah menerapkan pengelolaan
lingkungan dan pemberdayaan komunitas di wilayah operasi secara bertanggung
jawab dan berkelanjutan hingga melampaui kepatuhan. Sementara PROPER HIJAU
diraih Blok South Sumatra, Lematang dan Tarakan.
Salah satu program
pemberdayaan masyarakat yang menonjol di Blok Rimau adalah mendorong masyarakat
di Kabupaten Banyuasin untuk mandiri dalam mendukung ketahanan pangan dan
ekonomi, seraya menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan pertanian System of
Rice Intensification organik.
Selain itu,
juga melalui pemberdayaan ibu-ibu di Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin
dalam mengembangkan tanaman obat organik.
Hartono Nugroho mengatakan,
sebagai kontraktor kontrak kerja sama yang dalam setiap aktivitas operasinya
berkoordinasi dan berada di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Medco E&P tidak hanya
mematuhi regulasi di bidang pertambangan migas, kehutanan dan lingkungan saja.
“Perusahaan juga memegang
prinsip pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan efisiensi energi,
penurunan emisi dan Greenhouse
Gasses (GHG), pengelolaan limbah B3 dan domestik, efisiensi
penggunaan air dan penurunan pencemaran air dan pemberdayaan masyarakat,” ujar
Hartono.
Sementara, Jusuf Kalla menyampaikan,
bahwa pengelolaan lingkungan hidup selalu menjadi sorotan dunia internasional
di samping persoalan Hak Asasi Manusia. Hal ini karena masalah lingkungan hidup
merupakan aspek penting untuk kemajuan suatu Negara.
“Saya sampaikan
terima kasih pada perusahaan yang mendapat PROPER. Suatu kebanggaan buat kami
karena ini membuktikan kedisiplinan di bidang lingkungan hidup yang semakin
meningkat,” kata JK. (HAP)