Moneter.id – PT. Bank Tabungan Negara (persero) atau BTN akhirnya resmi
kembali menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang ditujukan untuk
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui skema Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Penandatanganan perjanjian kerjasama
operasiobal (PKO) antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
dan empat bank penyalur termasuk BTN dilakukan pada hari ini, Selasa (14/8).
“Di awal tahun 2018
telah dilakukan PKO dengan 40 bank yang terdiri dari 8 Bank Umum Nasional dan
32 Bank Pembangunan Daerah,” kata Dirjen Pembiayaan Perumahan Lana
Winayanti.
Lana menjelaskan, ke depannya
akan bertambah menjadi 43 bank, dengan masuknya Bank BTN, Bank BTN Syariah,
Bank Hana dan Bank BRI Agroniaga yang pada hari ini akan dilakukan PKO dengan
PPDPP.
Selama ini BTN merupakan bank
penyalur kredit utama dalam skema FLPP ini. Masuknya kembali BTN dalam skema
ini diharapkan dapat membuat penyaluran KPR FLPP lebih baik lagi.
“Kita kan berharap semua
bank bisa perform, tapi kenyataannya tiap tahun ada saja kendalanya,”
tuturnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan BTN Iman
Nugroho Soeko mengatakan pihaknya optimistis target KPR FLPP dari
pemerintah yang disalurkan BTN untuk 9.500 unit rumah (464 unit disalurkan BTN
Syariah) pada tahap awal dapat terealisasi 100%. “Targetnya tahun ini mungkin lebih dari Rp 1 triliun,”
tambahnya.
(HAP)