Moneter.id
–
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mendapatkan konsesi jalan tol baru dengan
kepemilikan saham mayoritas setelah ditetapkan sebagai pemenang lelang proyek
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
Lelang proyek jalan tol sepanjang 75,82 Km dimenangkan
oleh konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdiri dari Jasa Marga
selaku pemegang saham mayoritas sebesar 60%, Adhi Karya sebesar 12,5%, Waskita
Karya sebesar 12,5%, PP sebesar 12,5% serta Brantas Abipraya sebesar 2,5%
membentuk entitas peruasahaan baru bernama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB).
PT JJB melakukan penandatanganan Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Perjanjian Penjaminan Proyek Jalan Tol
Yogyakarta-Bawen di kawasan Candi Borobudur pada, Jumat (13/11/2020).
Selain itu, dilakukan juga penandatanganan perjanjian
regres antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan PT
Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
Hadir dalam penandatanganan tersebut Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR
Danang Parikesit, Wakil Gubernur Provinsi DI Yogyakarta, Perwakilan Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Magelang, serta Direksi BUMN
Konsorsium.
Menteri PUPR mengatakan bahwa hadirnya Jalan Tol
Yogyakarta-Bawen ini akan mewujudkan jalur segitiga emas yang menghubungkan
Jogja-Solo-Semarang (Joglo Semar) dan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, khususnya pariwisata.
“Dengan adanya jalan tol ini, maka Joglo Semar
akan menjadi satu kawasan yang terintegrasi satu sama lain. Infrastruktur ini
akan dihubungkan dengan infrastruktur yang telah dibangun pada periode
sebelumnya.” katanya.
Menteri PUPR juga menambahkan bahwa pembangunan Jalan
Tol Yogyakarta-Bawen ini untuk mempercepat waktu tempuh dari dan ke wilayah
Semarang dan Yogyakarta.
“Dengan ini, pengunjung (wisatawan) tidak kehabisan
waktu di jalan, punya waktu lebih lama di sini dan dampaknya diharapkan
aktivitas ekonomi juga meningkat,” tambah Basuki.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen
Mirza Nurul Handayani menjelaskan bahwa dengan adanya Jalan Tol
Yogyakarta-Bawen ini, perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta akan menjadi
lebih cepat, dari sebelumnya memakan waktu 3 jam menjadi hanya 1,5 jam.
Mirza juga menambahkan bahwa jika sesuai dengan timeline perencanaan proyek, Jalan Tol
Yogyakarta-Bawen ditargetkan untuk mulai memasuki tahap pembangunan konstruksi
pada Agustus tahun 2021, dan ditargetkan untuk dapat dioperasikan penuh pada kuartal
III/2023.
“Kita berharap semua tahapan pembangunan proyek
berjalan sesuai dengan target. Sesuai yang telah disampaikan Bapak Menteri PUPR
sebelumnya, kami akan dukung penuh proses penetapan lokasi (penlok) di bulan
ini untuk diserahkan ke Pak Gubernur untuk disetujui. Setelah ini akan
dilanjutkan proses pembebasan lahan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian PUPR dan diharapkan jika semuanya sesuai target, kami optimis akan
mulai pembangunan di Agustus tahun 2021 dan beroperasi penuh di Kuartal III
tahun 2023,” tambah Mirza.
Jalan Tol Yogyakarta–Bawen memiliki nilai investasi sebesar Rp14,26 triliun
dengan masa konsesi selama 40 tahun. Jalan tol ini akan melintasi dua provinsi
sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 Km dan Daerah Istimewa
Yogyakarta sepanjang 8,77 Km.
Dengan penambahan konsesi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen,
maka hingga saat ini konsesi Jalan Tol Jasa Marga di seluruh Indonesia mencapai
1.603 Km.