Senin, Oktober 6, 2025

Menang Tender, INKA Bakal Ekspor 250 Gerbong Kereta Senilai Rp1,4 Triliun ke Bangladesh

Must Read

Moneter.id – PT
Industri Kereta Api (INKA) melakukan pengiriman hasil tender berjumlah 250
gerbong kereta penumpang ke Bangladesh. Pada tahun 2017, INKA memenangkan
tender pengadaan kereta penumpang untuk Bangladesh Railway sebanyak 250 gerbong
kereta dengan nilai kontrak sebesar USD100,89 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.

“Ini
menunjukan kemampuan engineering dan
produk nasional yang sudah bisa menembus pasar ekspor sekaligus menembus
pasar-pasar nontradisional,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat
peresmian pengiriman ekspor gerbong kereta produksi Indonesia ke Bangladesh,
Minggu (20/1) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Daya
saing dan kompetensi membuat INKA yang berkompetisi di negara lain melalui
tender tetap bisa memenangi persaingan. Salah satu keunggulan kereta yang
diekspor ini adalah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai 65%.
“Kalau engineering dihitung sebagai local content, bisa mencapai 80
%, ditambah sinergi dengan
bahan baku lokal yang sudah tersedia,”
tuturnya.

Menperin
menyampaikan, struktur industri kereta api akan lebih kuat lagi karena terdapat
bahan baku yang lengkap di dalam negeri, seperti baja dan stainless steel. Apalagi, kereta api sudah menjadi pelopor sejak
Revolusi Industri Pertama. “Di era industri 4.0, keunggulan kita adalah sudah
cukup maju teknologinya dan punya pasar domestik yang bisa diarahkan ke
ekspor,” ucapnya.

Menurut
Airlangga,
ekspor produk manufaktur lebih menguntungkan ketimbang ekspor komoditas karena
mempunyai daya tahan lebih kuat dan tidak terganggu gejolak naik turun harga
komoditas.

“Kisah
sukses INKA menunjukkan ekspor kita bukan melulu komoditas, 73% dari total
ekspor sudah dari industri pengolahan. Ini membuktikan kekhawatiran tentang
deindustrialisasi tidak terjadi,” imbuhnya.

Terkait TKDN, Kementerian
Perindustrian mendorong industri untuk terus meningkatkan TKDN produknya.
“Terkait jumlah local content akan terus direvisi. Seperti nilai
tambah dari software akan dimasukkan karena berdasarkan roadmap Making
Indonesia 4.0, aktivitas industri siklusnya mulai dari perencanaan, bahan baku,
manufaktur, sampai ke customer kemudian recycle,”
kata Menperin.

Ekspor
kereta produksi PT. INKA (Persero) didukung dengan skema National Interest Account dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
(LPEI). “Ditambah lagi, sekarang pemerintah membantu melalui LPEI. Ke depannya,
untuk ekspor produk seperti industri strategis harus dipaket dengan pembiayaan,”
ungkapnya.

Direktur
Eksekutif LPEI Sinthya Roesly menyampaikan, ekspor yang dilakukan INKA memenuhi
syarat mandat yang dijalankan oleh lembaganya, yaitu mendukung peningkatan
ekspor nasional dan daya saing pelaku ekspor Indonesia. “Pertama, TKDN
nya terpenuhi. Selain itu,
memenuhi kemanfaatan pembangunan dengan mempekerjakan banyak tenaga kerja dan supply chain-nya positif,” ujar
nya.

Direktur Utama PT. INKA
(Persero) Budi Noviantoro menyampaikan, peluang industri perkeretaapian masih
terbuka lebar, misalnya untuk pasar di Asia Selatan dan Afrika. Untuk
memenangkan kompetisi dengan perusahaan dari negara lain, pihaknya mengutamakan
kualitas produk yang bagus, harga murah, serta pengiriman cepat. “Kereta ini
didesain khusus dengan kebutuhan layanan di sana, misalnya muatan diperbanyak
dan atap diperkuat,” ujar Budi.

Saat
ini, PT. INKA (Persero) juga tengah menyelesaikan pesanan dari dalam negeri,
yakni 438 kereta LRT Jabotabek pesanan PT. KAI, rangkaian kereta untuk
Filipina, serta menggarap potensi di Srilanka.

Untuk
terus meningkatkan produktivitas industri ini, pemerintah memberikan dukungan perluasan
pabrik INKA di Banyuwangi, Jawa Timur, dengan total nilai investasi sekitar Rp1,63
triliun. Perluasan tersebut meliputi pembangunan workshop dan fasilitas senilai Rp1,34 triliun, serta Perencanaan
dan Pengadaan lahan sebesar Rp0,29 triliun.

“Dengan dibangunnya pabrik
baru, diharapkan bisa memberikan multiplier effect terhadap
perekonomian, salah satunya penyerapan tenaga kerja lokal yang
bertambah 3.000 naker sehingga pekerja INKA menjadi 8.000 orang,” pungkas
Menperin.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Pasar Apartemen Jakarta Tetap Stabil di Tengah Perlambatan Musiman

Pasar apartemen Jakarta tetap stabil pada kuartal II 2025, dengan perubahan harga dan tingkat serapan yang relatif minimal meskipun...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img