Senin, Oktober 6, 2025

Mendag Pimpin Misi Dagang ke Kawasan Afrika Utara

Must Read

Moneter.id – Menteri Perdagangan
Enggartiasto Lukita memimpin langsung rangkaian misi dagang ke kawasan Afrika Utara
seperti,
 Tunisia dan Maroko pada 24-28
Juni 2018. Pelaksanaan misi dagang ke Maroko bersinergi dengan ajang Fes Meknes
Economic Forum (FMEF) di kota Fez.

 “Afrika
merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia dan Kemendag berkomitmen untuk
menggarap pasar tersebut dengan maksimal. Tunisia dan Maroko diharapkan dapat
menjadi hub bagi produk Indonesia di kawasan Afrika, khususnya Afrika bagian
Utara dan Uni Eropa,”
jelas Mendag
disiaran pers yang diterima, Sabtu (23/06).

Tunisia, lanjut Mendag, telah
menandatangani perjanjian perdagangan bebas (
Free Trade Agreement)
dengan Uni Eropa sejak tahun 2008 sehingga tarif bea masuk dari Tunisia ke
Eropa menjadi 0%.

“Hal
ini dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mengekspor produknya ke Eropa melalui
Tunisia. Dengan demikian, produk kita akan menjadi lebih kompetitif,”
imbuh Mendag.

Misi dagang Indonesia ke
Tunisia diikuti 21 pelaku bisnis dari 11 perusahaan dan lembaga dari berbagai
sektor usaha. Sedangkan misi dagang ke Maroko diikuti sebanyak 35 pelaku usaha
dari 18 perusahaan dan pemerintah daerah Sumatra Barat. 

Sektor usaha tersebut antara
lain minyak kelapa sawit, kelapa, kakao, kopi, makanan dan minuman,
rempah-rempah (pala, lada, cengkeh), peralatan medis, perhiasan, furnitur,
bahan bangunan, produk-produk militer, ban, dan karet.

Menurut Mendag, misi dagang
adalah salah satu cara penetrasi pasar ekspor yang dapat meningkatkan volume
perdagangan lebih cepat karena para pelaku usaha dapat bertemu dengan mitranya
secara langsung.

Di Tunisia, Kemendag
juga akan melakukan perundingan bilateral terkait kesepakatan tarif preferensi
(
Preferential Tariff Agreement/PTA). Tarif bea masuk yang masih relatif
tinggi dinilai sebagai salah satu kendala untuk masuk ke pasar Tunisia. Padahal
produk-produk Indonesia cukup kompetitif di pasar Tunisia.

Masih dalam rangkaian misi
dagang, juga akan digelar forum bisnis yang dilanjutkan dengan diskusi panel.
Khusus di Maroko, juga digelar ‘Indonesia-Morocco Night’ yang akan menampilkan
kebudayaan dan makanan khas kedua negara.

Sekedar informasi, perdagangan
bilateral antara Indonesia dan Tunisia yaitu di sektor nonmigas dan belum ada
perdagangan untuk sektor migas. Pada tahun 2017, tercatat ekspor produk
nonmigas Indonesia ke Tunisia sebesar USD 55,19 juta.

Sedangkan impor produk nonmigas
dari Tunisia pada tahun yang sama mencapai USD 32,77 juta. Untuk itu, Indonesia
mencatat surplus perdagangan dengan Tunisia sebesar USD 22,42 juta.

Produk ekspor utama Indonesia
ke Tunisia antara lain minyak kelapa sawit dan turunannya (58,27%); minyak
kelapa dan turunannya/kopra (5,3%);
palm kernel (10,57%); benang filamen
sitetis (2,42%); serat benang sintetis (2,75%);
lysine (3,34%).
Sedangkan impor Indonesia dari Tunisia antara lain kurma (59,47%);
calcium
hydrogenorthophosphate
(5,63%); calcium phosphates (9,83%); electrical
switches
(7,17%); serta kulit domba (2,51%).

Sementara, perdagangan
bilateral antara Indonesia dan Maroko pada periode Januari-Maret 2018 tercata
sebesar USD 43,20 juta. Nilai ini meningkat 22% dibandingkan periode yang sama
tahun 2017 yang tercatat sebesar USD 35,30 juta.

Peningkatan ini merupakan hal
yang positif setelah total perdagangan sebelumnya mengalami penurunan. Total
perdagangan kedua negara di tahun 2017 sebesar USD 154 juta, atau turun 2%
dibandingkan tahun 2016 yang tercatat sebesar USD 157 juta. 

Pada tahun 2017, ekspor
Indonesia ke Maroko tercatat sebesar USD 85 juta. Sedangkan impor Indonesia
dari Maroko tercata sebesar USD 68 juta. Ini memberikan surplus bagi Indonesia
sebesar USD 17 juta.

Produk-produk utama
Indonesia yang diekspor ke Maroko yaitu benang serat stapel sintetik, kopi,
kendaraan bermotor, minyak hewani dan nabati, serta lisina. Sementara produk
impor utama Indonesia dari Maroko termasuk fosfat, pakaian, tembaga,
transistor, dan alas kaki.

 

 


(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Pasar Apartemen Jakarta Tetap Stabil di Tengah Perlambatan Musiman

Pasar apartemen Jakarta tetap stabil pada kuartal II 2025, dengan perubahan harga dan tingkat serapan yang relatif minimal meskipun...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img