Moneter.id
– Menko
Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menargetkan
serapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga di atas 95
persen pada kuartal IV 2020.
“Serapan anggaran untuk program PEN dapat
berkontribusi memulihkan pertumbuhan ekonomi yang kini masih kontraksi, melalui
konsumsi dan belanja pemerintah. Saat ini, konsumsi dan belanja pemerintah baru
mencapai 9,76 persen. Kalau ini dilakukan, drive daripada konsumsi pemerintah
akan tinggi,” katanya di Jakarta, Senin (9/11/2020).
Jelasnya, bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal III
2020 telah mengalami perbaikan, meski masih kontraksi sebesar 3,49 persen.
“Dibandingkan dengan kuartal II 2020 yang mengalami
minus 5,32 persen, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III mengalami perbaikan
sebesar 5,05 persen,” ujarnya.
Menurut dia, kuartal III 2020 merupakan situasi bahwa
perekonomian Indonesia sudah mencapai titik terendah atau rock bottom, sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal
IV 2020 sudah berada pada jalur positif di kisaran 0,6 persen sampai 1,6
persen.
Oleh karena itu, pemerintah akan tetap melanjutkan
program PEN hingga kuartal I 2021, baik untuk kesehatan, perlindungan sosial,
UMKM, korporasi, hingga bantuan subsidi dan kartu prakerja.
Adapun realisasi anggaran PEN per 2 November, secara
kumulatif sudah mencapai Rp366,86 triliun. Realisasi tersebut mencapai 52,8
persen dari total anggaran sebesar Rp695,2 triliun.
Berdasarkan catatan Komite Penanganan COVID-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), penyaluran program PEN terbesar berasal
dari sektor perlindungan sosial yang memiliki pagu anggaran Rp203,9 triliun.
Realisasi penyaluran dari sektor tersebut telah
mencapai Rp176,38 triliun atau tersalurkan 86,51 persen dari total anggaran.
Kemudian, penyerapan anggaran PEN pada sektor
kesehatan mencapai realisasi Rp31,14 triliun atau 35,57 persen dari pagu
anggaran Rp87,55 triliun.
Lalu, sektor penyaluran anggaran untuk insentif usaha
mencapai Rp35,49 triliun atau 29,43 persen dari pagu anggaran Rp120,61 triliun.
Lebih lanjut, sektor sektor usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) telah merealisasikan penyaluran anggaran sebesar Rp93,59
triliun atau 75,81 persen dari alokasi anggaran senilai Rp123,47 triliun.
Sektor kementerian, lembaga dan daerah atau K/L/D
telah merealisasi penyaluran anggaran senilai Rp30,25 triliun. Angka ini
mencapai 28,51 persen dari alokasi anggaran sektor K/L/D yang mencapai Rp106,11
triliun.
Sektor pembiayaan korporasi mencatatkan alokasi
anggaran senilai Rp53 triliun dan masih dilakukan finalisasi program.