Selasa, September 30, 2025

Menpar Usulkan Aceh Bentuk KEK Pariwisata

Must Read

Moneter.id – Menteri
Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengusulkan agar Aceh membentuk Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) pariwisata. Usulan itu disampaikan dengan pertimbangan bahwa KEK
pariwisata memiliki beberapa keunggulan, terutama dalam hal kemudahan perizinan
bagi investor.

“Tantangan
negara yang terbesar adalah dalam perizinan karena birokrasinya berbelit-belit
dan KEK akan memudahkan. Lihat saja Nusa Dua Bali, prosesnya sangat mudah dan
itu kelebihan dari KEK. Kelebihan yang kedua adalah pelayanan dan yang ketiga
saat menjadi KEK maka infrastruktur dan fasilitas dasar akan didukung penuh
oleh pemerintah,” ujar Menpar saat Launching Calendar of Event (CoE) Aceh
2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat
(22/3)..

Usul
Menpar membentuk KEK pariwisata di Aceh bukan tanpa dasar, terlebih dengan
mempertimbangkan sektor pariwisata Aceh yang berkembang serta tingginya minat
masyarakat untuk menjadikan Aceh sebagai salah satu tujuan wisatawan. Bahkan,
Aceh saat ini sedang bersiap menuju target sebagai salah satu world best halal destination.

Posisi
Aceh sebagai destinasi halal memang tidak diragukan. Saat ini Aceh bersama
dengan Lombok sedang mengarah untuk menjadi destinasi wisata halal. Namun untuk
saat ini, Aceh masih menghadapi masalah aksesibilitas. Untuk itu Menpar
menawarkan insentif bagi airlines
yang mau membuka rute baru ke Aceh.

“Untuk
itu bila ada airlines yang mau
membuka rute baru penerbangan, Kemenpar akan memberikan insentif hingga 50%.
Kemenpar juga akan memberikan subsidi di awal-awal bagi flight yang membuka rute
baru karena demand-nya pasti masih kecil. Terutama rute flight dari dan ke China Selatan serta India,” ujar
Menpar.

Wisatawan
dari China Selatan dan India, diakui Menpar Arief Yahya merupakan segmentasi
wisatawan yang dapat ditarik ke Aceh. “China Selatan yang mayoritas Muslim
memiliki potensi sebagai kantong wisatawan. Kesukaan mereka adalah pantai dan
ikan cakalang. Selain China, India juga bisa ditarik karena 40% penduduknya
adalah Muslim,” jelas Menpar.

Lebih
lanjut, dari segi atraksi Menpar meminta beberapa nilai seperti creative value, commercial value, dan consistency
diperhatikan. “Creative value
misalnya dengan menggunakan koreografer dengan nama yang mendunia dan desainer
untuk memoles gerakan serta kostum penari Aceh. Sementara itu, commercial value terkait dengan
investasi untuk menarik orang. Komposisinya preevent
harus 50%, on event 30%, dan post event  20%. Terakhir, consistency, event-event dapat masuk CoE asalkan konsisten
dilakukan dalam tiga dan empat tahun,” ujarnya.

Aceh
memiliki berbagai potensi pariwisata baik alam, budaya, maupun buatan untuk
menarik wisatawan. Dalam laporannya, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah
menjelaskan jumlah kunjungan wisatawan di Aceh terus meningkat dan target yang
ingin dicapai pada 2019.

“Jumlah
kunjungan wisatawan Aceh terus meningkat dari waktu ke waktu, pada 2017 Aceh
mampu menarik 2,3 juta wisnus, jumlah ini meningkat pada 2018 menjadi 2,5 juta
wisnus. Pada 2019, Aceh ditargetkan mampu menarik 2,7 juta wisnus. Untuk 2019,
Aceh juga menargetkan bisa menarik 150 ribu wisman dan 40.000 wisatawan
Muslim,” ujarnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img