Senin, Oktober 6, 2025

Menteri Bambang: JalanTol Sumber Pertumbuhan Ekonomi

Must Read

Moneter.id – Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan jalan tol merupakan
salah satu sumber pertumbuhan ekonomi karena membantu kelancaran distribusi
barang dan jasa.

“Saya melihat jalan tol sebagai
sumber pertumbuhan ekonomi karena dengan adanya jalan tol, kan kelancaran
transportasi menjadi lebih baik, biaya logistik bisa turun,” ujar Bambang
usai acara peluncuran Buku Kebijakan untuk Mendukung Pembangunan Sektor
Manufaktur di Indonesia 2020–2024 di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat (08/2).

Menurut Bambang, untuk memperlancar arus
barang, tidak bisa hanya bergantung pada jalan arteri. Jalan arteri sendiri
rawan rusak karena dilewati truk-truk besar, yang kemudian menimbulkan biaya
yang lebih besar bagi pemerintah untuk pemeliharaan jalan tersebut karena
pemakaian yang diluar batas.

“Jadi jalan tol itu sebenarnya
untuk kelancaran orang dan barang sehingga nantinya biaya logistik turun,
aktivitas ekonomi akan muncul dengan sendirinya,” kata Bambang.

Sementara itu, terkait masih mahalnya
tarif tol terutama Tol Trans Jawa, ia menilai diperlukan adanya perhitungan
bersama antara operator jalan tol dan pengguna jalan, terutama armada truk,
sehingga tarif yang diberikan tidak terlalu memberatkan salah satu pihak.

“Jadi ya paling penting nanti
tinggal hitung-hitungan lah antara operator tolnya dengan potential user-nya.
Berapa harganya yang bisa atau mungkin ada harga khusus yang bisa diberikan
kepada angkutan truk. Karena jalan tol itu dibikin sebetulnya untuk memudahkan
angkutan barang,” ujar Bambang.

Sebelumnya, Juru Bicara BPN
Prabowo-Sandi Suhendra Ratu Prawiranegara menyebut tarif tol di Indonesia
tergolong paling mahal se-Asia Tenggara, dengan rata-rata Rp1.300 hingga
Rp1.500 per kilometer.

Ia menyebutkan, tarif tol di negara-negara
Asia Tenggara lainnya lebih murah, antara lain di Singapura Rp778 per
kilometer, di Malaysia Rp492 per kilometer, di Thailand Rp440 per kilometer, di
Vietnam Rp 1.200 per kilometer dan Filipina Rp1.050 per kilometer.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI) juga menyoroti tarif tol Trans Jawa masih mahal, baik untuk kendaraan
pribadi maupun angkutan barang atau truk. YLKI mengusulkan agar tarif tol Trans
Jawa dievaluasi atau diturunkan.

Persoalan terkait tarif ruas tol Trans
Jawa diperkirakan bakal menjadi salah satu topik pembahasan dalam debat kedua
capres, yang mencakup beragam tema di mana salah satunya adalah infrastruktur.
Debat kedua tersebut dijadwalkan akan digelar pada tanggal 17 Februari
mendatang.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img