Moneter.id – Misi dagang
Indonesia ke Maroko membukukan transaksi potensial sebesar USD 10,96 juta atau
sekitar Rp153,50 miliar. Misi dagang ini berlangsung pada 26-29 Juni 2018
dengan membawa 35 pelaku usaha dari 18 perusahaan dari berbagai sektor.
Direktur
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda mengatakan, misi dagang ke Maroko berhasil mencatatkan transaksi
potensial sebesar USD 10,96 juta diperoleh dari one on one business matching.
“Produk-produk yang diminati adalah minyak kelapa sawit, kopi, minyak
esensial, suku cadang kendaraan, rempah-rempah, ban kendaraan, dan
fesyen,” kata
Arlinda disiaran pers yang diterima MONETER.co.id,
Senin (02/07).
Transaksi ini
masih akan terus bertambah seiring dengan dicapainya kesepakatan-kesepakatan
dagang yang saat ini masih dalam proses negosiasi.
“Transaksi di atas belum termasuk potensi transaksi PT. PINDAD
dengan produk panser Anoa dan Komodo, serta amunisi yang masih dalam
perhitungan,” imbuh
Arlinda.
Sebelumnya,
lanjut Arlinda, misi dagang ke Tunisia sukses mencatat transaksi potensial
sebesar USD 2,74 juta atau sekitar Rp37,80 miliar.
“Dengan demikian, total transaksi potensial yang tercatat pada
misi dagang ke Tunisia dan Maroko yaitu sebesar USD 13,70 juta atau sekitar
Rp191,30 miliar,” jelas
Arlinda.
Sama halnya
dengan Tunisia, Maroko dapat menjadi pintu masuk (hub) bagi perdagangan
Indonesia ke kawasan Afrika dan Eropa. Demikian juga dengan Indonesia yang
dapat menjadi hub bagi perdagangan Maroko ke negara-negara ASEAN.
Total
perdagangan Indonesia dengan benua Afrika pada tahun 2017 mencapai USD 8,85
miliar. Dari jumlah tersebut, tercatat ekspor nonmigas Indonesia ke Afrika
sebesar USD 4,86 miliar atau meningkat dibandingkan tahun 2016 yang tercatat
sebesar USD 4,17 miliar.
Sedangkan
impor nonmigas Indonesia dari Afrika sebesar USD 1,36 miliar atau meningkat
dibandingkan tahun 2016 yang tercatat sebesar USD 925 juta.
Produk-produk
ekspor utama Indonesia ke Afrika yaitu minyak kelapa sawit, kertas, mesin,
kendaraan bermotor, karet, serta makanan dan minuman. Sedangkan impor Indonesia
dari Afrika yaitu minyak dan gas, kapas, pulp, serta besi dan baja.
(TOP)