Moneter.id – Misi dagang ke Mesir yang
dilaksanakan Kementerian Perdagangan pimpinan Direktur Jenderal Pengembangan
Ekspor Nasional Arlinda berhasil memfasilitasi kontrak dagang antara Perusahaan
Induk Perkebunan PTPN III (Persero) dan PT Chita Agri Indonesia dengan salah
satu perusahaan pengolahan dan distribusi minyak sawit Mesir Oleo Misr Co.
Pada kontrak dagang tersebut
Perkebunan PTPN III (Persero) akan menyuplai minyak kelapa sawit sebesar
10.000—16.000 MT/bulan dengan nilai USD 100 juta selama 2019.
Sedangkan PT Chita Agri
Indonesia akan menyuplai minyak kelapa sawit sebesar 4.000—5.000 MT/bulan
dengan nilai USD 30 juta. Bila estimasi harga minyak kelapa sawit USD 5000/MT,
maka potensi transaksi yang akan dihasilkan kedua perusahaan tersebut mencapai
USD 130 juta.
“Ekspor minyak kelapa sawit
Indonesia ke Mesir cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dengan kedekatan
Indonesia-Mesir, kita optimis mampu menggarap potensi pasar Mesir. Selain itu,
Mesir dapat dijadikan sebagai hub untuk memasarkan produk minyak kelapa sawit
Indonesia ke Afrika,” kata Arlinda disiaran persnya, Kamis (14/03).
Kesepakatan kontrak dagang
dilakukan dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan
Indonesia dengan perusahaan Mesir. Penandatanganan ini dilakukan di sela
kegiatan rapat kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Shangri La, Jakarta, pada
Selasa (12/3). Penandatanganan MoU ini difasilitasi oleh Kementerian
Perdagangan bersama Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI).
MoU ini ditandatangani
Direktur Pemasaran Perkebunan PTPN III (Persero) Kadek K Laksana, Direktur PT
Chita Agri Indonesia Machiko Nacih Surjadi, dan CEO Oleo Misr Co Mohamed
Hussein Radwan.
Penandatanganan disaksikan
oleh Direktur Jenderal PEN Arlinda, Atase Perdagangan Kairo Irman Adi Purwanto
Moefthi, perwakilan DMSI, Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI),
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Desa Emas, serta perwakilan
Economic Counsellor Kedutaan Besar Republik Arab Mesir di Jakarta.
Menurut Arlinda, dengan
populasi penduduk mencapai 100 juta orang, peluang ekspor kelapa sawit masih
cukup besar. Untuk itu, penetrasi pasar minyak kelapa sawit perlu ditingkatkan
karena banyaknya permintaan dan kebutuhan komoditas ini untuk pasar Mesir. Pada
tahun 2018, ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir mencapai lebih dari
USD 560 juta dengan volume 919.460 ton
“Meskipun Indonesia masih
mendominasi pasar Mesir hingga 97%, kami yakin volume ekspor sawit masih dapat
terus ditingkatkan,” ungkap Arlinda.
Sementara itu, Irman
mengungkapkan pihak Oleo Misr berminat melakukan kerja sama dan kontrak dagang
dengan Indonesia karena kuantitas minyak kelapa sawit Indonesia melimpah dan
telah memenuhi uji mutu yang berstandar internasional.
Minyak kelapa sawit
Indonesia dapat diolah dan menghasilkan produk seperti asam lemak, lemak
alkohol, gliserin, dan metil ester. Produk-produk kimia ini merupakan bahan
baku untuk membuat sabun mandi, sampo, kondisioner, makanan, poduk turunan
oleokimia. Selain itu juga, dapat digunakan sebagai bahan deterjen, plastik,
farmasi, dan pelumas.
“CEO Oleo Misr telah datang dan
memimpin langsung pertemuan finalisasi kontrak dagang dengan pihak Indonesia
sekaligus membahas teknis pengapalan. Diharapkan produk turunan minyak sawit
lainnya dapat juga dipasarkan dan menembus pasar Mesir,” pungkas
Irman.