Minggu, Oktober 5, 2025

MTF Salurkan Pembiayaan Rp8,84 Triliun di Semester I-2020

Must Read

Moneter.id

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatatkan penyaluran pembiayaan baru sebesar
Rp8,84 triliun di semester I-2020.

“Per akhir Juni 2020, MTF berhasil menyalurkan pembiayaan
baru sebesar Rp8,84 triliun,” kata Direktur Keuangan MTF Armendra disiaran pers
yang diterima Moneter.id, Rabu malam
(5/8/2020).

Kata Armendra, perseroan berupaya dapat membantu
pemulihan perekonomian nasional dari sisi penyaluran pembiayaan kendaraan
bermotor di masa krisis dengan cara selektif dan hati-hati.

“Kami yakin masih ada beberapa sektor dan customer yang tetap memerlukan
pembiayaan,” jelasnya.

Menurutnya, dampak pandemi Covid-19 terasa di triwulan
II-2020, dimana pembiayaan baru turun signifikan mulai bulan April 2020.

“Namun kami optimistis di triwulan ketiga perekonomian
akan mulai pulih, dengan adanya berbagai upaya Pemerintah untuk menangani
Covid-19, seperti relaksasi terhadap penerapan kebijakan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB) dan pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
Ekonomi Nasional, diawali adanya trend peningkatan new lending MTF antara 13-25% dari Mei hingga Juli 2020,” tambah
Armendra.

Total piutang pembiayaan yang disalurkan MTF selama
periode semester I-2020 sebesar Rp16,22 triliun, turun 4,74% sejalan dengan
adanya penurunan pembiayaan.

Sementara total pendapatan yang diperoleh MTF selama
semester I-2020 mencapai Rp1,47 triliun, turun 10,40% dibandingkan periode yang
sama di tahun 2019 sebesar Rp1,64 triliun. “Hal ini sejalan dengan penurunan
pembiayaan dan pelaksanaan restrukturisasi,” paparnya.

Penurunan pendapatan ini antara lain dikarenakan
adanya restrukturisasi pembiayaan senilai lebih dari Rp12 triliun berupa
penundaan angsuran selama 6 bulan.

Alhasil, dalam periode semester 1-2020, MTF pun
mencatatkan laba operasional sebesar Rp371,78 miliar.

“Kami telah meminimalisir dampak Covid-19 dengan
melakukan berbagai upaya, antara lain melakukan efisiensi secara maksimal pada
beban biaya Perusahaan,” ujarnya lagi.

Selain itu, lanjutnya, MTF akan tetap memastikan agar
likuiditas tetap terjaga baik, dimana keseimbangan antara penerimaan dan
pengeluaran masih positif. Sehingga kita masih tetap mampu memenuhi kewajiban
finansial kita kepada kreditur atau pihak terkait.

“Sejauh ini, risiko likuiditas Perseroan dapat
dikelola dengan baik karena kami memperoleh dukungan keuangan yang kuat dari
Bank Mandiri melalui skema pembiayaan bersama,” bebernya.

Dalam hal permodalan, pengelolaan permodalan
dilaksanakan MTF sesuai ketentuan POJK No. 35/POJK.05/2018 tanggal 27 Desember
2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.

Salah satunya adalah menjaga gearing ratio, yaitu jumlah pinjaman yang dimiliki Perseroan
dibandingkan modal sendiri dan utang subordinasi dikurangi penyertaan.

Katanya lagi, MTF senantiasa menjaga jumlah maksimum gearing ratio lebih kecil dari ketentuan
yang ditetapkan melalui analisa alternatif pembiayaan baik melalui pinjaman bank,
penerbitan obligasi ataupun optimalisasi dana joint financing.

“Per akhir Juni 2020, gearing ratio MTF sebesar 5,34 kali, di bawah batas ketentuan
maksimal yakni 10 kali,” ungkap Armendra.   

Beberapa rasio keuangan tetap berada dalam posisi yang
baik antara lain rasio permodalan 22,31%, rasio ekuitas terhadap modal disetor
977,31%, dan rasio piutang pembiayaan terhadap total asset 95,34%. Sedangkan
rasio non-performing financing (NPF)
– gross MTF per akhir Juni 2020 berada pada posisi 3,71%. 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img