Moneter.co.id – Bank Indonesia (BI) akan menyiapkan uang kartal sebanyak
Rp 193,9 triliun pada Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan uang tunai.
Kepala
Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Eni Panggabean
mengatakan, jumlah tersebut terdiri dari uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2016
sebesar Rp 125,8 triliun atau 65 persen dan Uang Rupiah selain TE 2016 sebesar
Rp 68,1 triliun atau 35 persen.
Namun,
jumlah ini akan bertambah dengan pengiriman Hasil Cetak Sempurna dari Peruri
yang mencapai Rp 40,6 triliun sampai dengan Desember 2017. “35 persen itu
emisi yang tahun yang lama sebelum TE 2016. Tahun 2016 yang terbanyak yaitu 65
persen,” ujarnya, Kamis (14/12).
Eni menjelaskan, secara pecahan, outflow untuk Uang
Pecahan Besar (UPB) atau Rp 20 ribu ke atas mencapai kurang lebih 97,8 persen
atau Rp 88 triliun. “Sedangkan Uang Pecahan
Kecil (UPK) atau Rp 10 ribu ke bawah mencapai kurang lebih 2,2 persen Rp 2
triliun,” ucapnya.
Pasalnya, hal ini berbeda dengan periode Lebaran dimana
preferensi masyarakat pada Natal dan Tahun Baru adalah UPB. “Untuk pecahan
di atas Rp 20 ribuan di atas 97,8 persen, pecahan kecil 2,2 persen. Mungkin
agak berbeda dengan Lebaran, kalau ini kan dipakai buat makan, jalan-jalan, dan
tidak butuh salam tempel. Jadi Rp 20 ribuan ke atas yang terbanyak atau
mencapai 97,8 persen,” jelasnya.
Menurut Eni, rata-rata uang yang diedarkan
(UYD) pada akhir tahun dalam 10 tahun terakhir meningkat sebesar 13 persen per
tahun. Meski pun dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan UYD tersebut
cenderung melambat. (HAP)