Moneter – Hadirnya varian COVID-19 jenis baru yaitu
Omicron berdampak pada penurunan harga aset kripto dalam beberapa hari terakhir
hingga lebih dari 20 persen. Hal ini karena
adanya aksi jual dari beberapa investor yang merasa panik dan was was terhadap varian
yang pertama kali ditemukan di benua Afrika itu menyebar ke berbagai dunia.
“Penurunan
harga aset kripto dalam beberapa hari terakhir adalah suatu hal yang wajar,”
kata CEO Indodax Oscar Darmawan, Selasa (7/12).
Namun,
dirinya masih optimistis bahwa investasi di aset kripto adalah opsi investasi
yang baik di kala krisis. “Penurunan harga kripto merupakan hal yang
sangat biasa di dunia investasi aset kripto dan saya berharap para investor
khususnya investor pemula tidak perlu terlalu khawatir karena koreksi nya pun
masih di bawah 50 persen. Ini sesuatu yang sehat justru di dunia kripto pada
saat terjadi koreksi. Karena itu membantu membangun momentum kripto bisa naik
lebih tinggi setelahnya,” ujarnya.
“Terpenting
investor selalu menggunakan uang “dingin” untuk bertransaksi di aset
kripto,” papar Oscar.
Menurutnya,
aset kripto merupakan investasi yang baik ketika krisis terjadi karena tidak
dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi dan kebijakan pemerintahan suatu negara. “Kasus
penurunan harga kripto sama dengan yang terjadi pada 2020, ketika awal terjadi kasus
COVID-19 di seluruh dunia,” ucapnya.
Oscar
berpendapat bahwa aksi jual tersebut sifatnya hanya sementara. “Para investor
yang bertransaksi di aset kripto membutuhkan uang tunai dengan cepat karena
kondisi ekonomi global yang terus memburuk akibat varian Omicron tersebut yang
nantinya kondisi diyakini akan membaik setelah terjadi masa koreksi,” ujarnya.
