Moneter.co.id – Indonesia
kembali berpartisipasi dalam pameran Gulfood di Dubai World Trade Centre,
Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) pada 18-22 Februari 2018. Selama pameran
berlangsung total potensi transaksi yang tercatat dari peserta Indonesia
mencapai USD 9,1 juta.
“Konsulat
Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai bekerja sama dengan Indonesia Trade
Promotion Center (ITPC) Dubai memfasilitasi dan mempertemukan para pengusaha
Indonesia dengan buyer di Gulfood,” jelas Kepala ITPC Dubai Heny Rusmiyati
disiaran persnya, Jumat (2/03).
Heny
mengatakan, pameran Gulfood berskala lebih besar dibandingkan pameran sejenis
di negara lain, seperti SIAL di Perancis dan ANUGA di Jerman. “Buyer yang khususnya berasal dari
wilayah Afrika dan Eropa Timur juga beralih ke pameran Gulfood ini,” kata
Heny.
Produk yang
ditampilkan oleh perusahaan Indonesia terdiri dari berbagai varian produk
makanan jadi maupun bahan baku pembuatan makanan, seperti kelapa sawit dan
turunannya, biskuit, mie instan, kopi dan minuman lainnya, permen jeli, tuna
kalengan, dan keju kemasan.
Sekedar
informasi, Gulfood merupakan salah satu pameran industri makanan dan minuman
terbesar di dunia. Sebanyak 22 perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam
pameran Gulfood yaitu Makmur Group, Sido Muncul, Kapal Api, Leon Boga Sentosa,
ABC President Indonesia, Berkat Indojaya Berlimpah, ICC Indonesia, Jakarana
Tama Karya Indah Alam Sejahtera, Lautan Natural Krimerindo, Manohara Asri, Mayora
Indah, Mulia Boga Raya, Multi Commodity Indonesia, Mulyatek Kreasi Andalan, PT.
Niramas Utama, Sari Mas Permai, Sayap Mas Utama, Siantar Top, Surya Baru
Makmur, Universal Indofood Product, dan Yupi Indo Jelly Gum.
Pengunjung yang
tercatat mendatangi stand Indonesia berasal dari PEA, Arab Saudi, Kuwait,
Yordania, Irak, Bahrain, Mesir, India, China, Aljazair, Kenya, Afghanistan,
Lebanon, Pakistan, Togo, dan Rusia.
Seperti
diketahui, total perdagangan Indonesia nonmigas Indonesia dengan PEA tahun 2017
mengalami tren penurunan sebanyak 3,06% selama periode 5 tahun terakhir
(2013–2017) sebesar USD 1,58 miliar. Ekspor nonmigas Indonesia ke PEA sebesar
USD 1,56 miliar.
Sedangkan impor
nonmigas tercatat USD 509,6 juta dengan surplus total perdagangan sebesar USD 1
miliar. Dari total ekspor nonmigas Indonesia ke PEA, produk mamin berkontribusi
sebesar 5%.
Tren ekspor
Indonesia untuk produk mamin menunjukan nilai yang positif sejak 5 tahun
terakhir (2013-2017) yaitu sebesar 26,83% untuk makanan olahan, 40,74% untuk
minuman, 12,21% untuk buah-buahan, dan 26,11% untuk kakao.
Tahun 2016, PEA
mengimpor produk mamin senilai USD 9,5 miliar dari seluruh dunia. Sedangkan
ekspor mamin Indonesia ke PEA tercatat sekitar USD 45,8 juta atau 0,48% dari
total impor PEA dari Indonesia pada tahun yang sama.
(TOP)