Selasa, September 30, 2025

Pameran Seni Lukis SBY Art Community Resmi Dibuka, Hadirkan 31 Karya Seni untuk Perdamaian dan Masa Depan

Must Read

Moneter.id – SBY Art Community resmi membuka pameran
seni lukis bertajuk “Art for Peace and a Better Future” yang digelar di
kawasan ASHTA District 8, SCBD Jakarta pada Sabtu, 6 September 2025.  

Pameran bertema Art for Peace and a Better Future ini
digelar dalam rangka memperingati 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. “Pameran
ini lahir dari keyakinan bahwa seni adalah bahasa universal yang menyatukan,”
kata Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Pendiri dan
Pembina SBY Art Community diketerangan resminya, Minggu (7/9/2025).

SBY juga mengajak masyarakat untuk memperkuat semangat
perdamaian, melestarikan lingkungan, dan menatap masa depan dengan optimisme.

“Hadirnya pameran ini sebagai bentuk seniman peduli
pada masalah kehidupan, baik bangsa Indonesia maupun bangsa-bangsa lain.
Seniman juga ingin menjadi bagian dari solusi, sebagaimana kita semua mencintai
kedamaian dan perdamaian,” ujar SBY.

Pameran ini akan dibuka untuk umum mulai 7 September hingga
5 Oktober 2025. SBY Art Community lahir dari gagasan SBY bahwa seni rupa dapat
menjadi jembatan perdamaian sekaligus ruang reflektif bagi keadilan global.

SBY yang saat ini menekuni seni lukis, juga berharap seni
lukis Indonesia dapat turut menggaungkan suara kedamaian dan keberlanjutan
dunia kepada masyarakat internasional.

Komunitas ini berlandaskan pada tiga pilar tematik: resolusi
konflik, penegakan kemanusiaan, dan kelestarian lingkungan. Sebanyak 31 karya
lukis dipamerkan, mengusung tema kedamaian, keberlanjutan, dan harapan lintas
generasi.

Pameran ini melibatkan kolaborasi empat institusi seni
nasional yaitu: FSRD ISI Yogyakarta, FSRD ISI Surakarta, FSRD ITB, FSRD IKJ,
bersama lima pelukis profesional independen, termasuk SBY sendiri. Kolaborasi
tersebut menjadikan pameran ini ruang dialog visual yang memadukan nilai
kemanusiaan dan ekologi.

Sorotan utama pameran adalah lukisan kolaboratif berukuran
2,5 x 7 meter, yang dikerjakan oleh para Pelukis SBY Art Community bersama SBY.
Karya kolaborasi ini merupakan adaptasi dan ekspresi dari tema besar Art for
Peace and a Better Future
dengan visual sebuah video musik Save Our
World
sebuah seruan artistik untuk menyelamatkan bumi dan memperkuat
solidaritas global.

Lukisan kolaboratif yang berjudul Destruction Ruins,
Peace Paints
ini merupakan karya monumental dan wujud nyata dari karya
kreatif para pelukis dalam bingkai semangat kebersamaan dan tekad dalam
menyuarakan suara kedamaian dan keberlanjutan dunia.

Selain itu, delapan lukisan pribadi karya SBY juga turut
dipamerkan, menghadirkan refleksi personal beliau mengenai kedamaian,
kemanusiaan, dan cinta Tanah Air.

Sementara, Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku
Riefky Harsya menyampaikan Pameran ini momentum kolaboratif yang melibatkan
berbagai latar belakang seniman lukis dengan lebih dari 30 karya yang
merefleksikan perdamaian, keberlanjutan dan harapan lintas generasi.

“Kita menghadiri sebuah momen yang bermakna yaitu
pameran yang tidak hanya menampilkan estetika namun juga merupakan ikhtiar
penguatan nilai ekonomi dari sebagai karya lukisan dengan sentuhan inovasi dan
kreativitas,” jelas Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Ketua Koordinator SBY Art Community, Ediwan Prabowo,
menegaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang artistik yang unik dan
menarik, namun juga wujud sarana refleksi bersama.

“Setiap karya yang ditampilkan dibuat secara
sungguh-sungguh, serius dan mendalam dalam kreatif. Setiap karya membawa pesan
tentang empati, kehidupan, dan harapan masa depan. Pameran ini ingin
menunjukkan bahwa seni bukan hanya untuk dilihat, tapi juga untuk dirasakan.
Itulah sebabnya kami memilih menyelenggarakan pameran di mall, sebuah ruang
publik yang dekat dengan masyarakat luas, agar seni bisa hadir lebih inklusif
dan menjangkau semua kalangan,” ucap Ediwan.

Pameran ini dikuratori oleh Suwarno Wisetrotomo dan Rizki
Akhmad Zaelani sebagai dua kurator nasional yang memiliki reputasi panjang
dalam dunia seni rupa Indonesia. Melalui pendekatan kuratorial yang mendalam,
keduanya menekankan pentingnya seni sebagai ruang dialog reflektif, sekaligus
menjadikan pameran ini sebagai medium untuk merespons isu-isu kemanusiaan dan
lingkungan secara universal.

Sebagai bagian dari edukasi publik, pameran ini menghadirkan
program Artist Talk dan Art Workshop yang terbuka untuk pengunjung.
Melalui program ini, seniman dan kurator berbagi proses kreatif, filosofi
karya, dan refleksi tentang peran seni dalam membangun masa depan yang damai
dan berkelanjutan.

Pameran Art for Peace and a Better Future diharapkan
menjadi momentum memperkuat semangat kebersamaan, memperluas apresiasi seni
rupa, serta meneguhkan kontribusi seni dalam mendukung pembangunan
berkelanjutan.

“Kami mengajak masyarakat, pemerhati seni, pelajar,
akademisi, dan rekan media untuk hadir dan merasakan langsung pengalaman
artistik di ASHTA District 8, SCBD Jakarta. Pameran dibuka setiap hari mulai
pukul 10.00 WIB – 22.00 WIB. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan
karya-karya yang penuh makna ini dan ikut menjadi bagian dari gerakan seni
untuk perdamaian dan masa depan yang lebih baik,” tutup Ediwan.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img