MONETER – PT Bank
Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat pembiayaan korporasi mencapai Rp58,1 triliun
sampai Maret 2023 atau tumbuh 17,3 persen secara tahunan. Pembiayaan ini
didominasi sektor konstruksi dan infrastruktur, ketenagalistrikan, manufaktur,
agrobased, hingga sektor jasa kesehatan.
“Pembiayaan korporasi dengan skema syariah semakin diminati
oleh segmen korporasi dan mampu bersaing di industri, dengan skema pembiayaan
yang fleksibel sesuai kebutuhan nasabah, bagi hasil yang kompetitif, serta
pembiayaan yang sesuai dengan prinsip ekonomi syariah,” kata Direktur Wholesale
Transaction Banking BSI Zaidan Novari, Jumat (2/6/2023).
Guna meningkatkan pembiayaan di sektor wholesale, BSI
menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI)
terkait perjanjian line facility pembiayaan
modal kerja untuk korporasi. Kerjasama kedua belah pihak diharapkan mampu
memperkuat modal untuk pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia.
Kerjasama ini menjadi awal sinergi BSI dengan SMI dalam
hal pembiayaan infrastruktur senilai Rp1,25 triliun yang akan digunakan untuk
proyek infrastruktur dengan skema syariah, di antaranya pada sektor jalan,
ketenagalistrikan, dan infrastruktur sosial serta jasa lain.
Menurutnya, pembiayaan wholesale dengan skema syariah
masih jarang dilakukan di Indonesia, padahal skema ini sudah umum terjadi di
negara-negara lain seperti di Inggris, Uni Emirat Arab, ataupun Malaysia.
“Kita ingin melakukan sosialisasi bahwa struktur syariah
itu sebenarnya yang paling tepat untuk pembiayaan-pembiayaan infrastruktur atau
pembiayaan jangka panjang pemerintah, seperti BUMN. Contohnya jalan tol,
perkeretaapian, pembangkit listrik itu sebenarnya paling cocok di BSI, dengan
struktur syariah,” ujar Tiko.