Moneter.id
–
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan penjualan bersih sebesar Rp 4,69 triliun di
semester I-2020. Angka ini naik 3,76% dibandingan penjualan di periode yang
sama tahun lalu sebesar Rp 4,52 triliun.
Berdasarkan laporan
keuangan yang dirilis KAEF di Jakarta, Selasa (4/8/2020), penjualan
lokal pihak ketiga berkontribusi sebanyak Rp 4,07 triliun atau tumbuh 14% dari
semester 1-2019 yang sebanyak Rp 3,57 triliun.
“Lalu, penjualan lokal pihak berelasi menyumbang Rp
499,93 miliar atau turun 41,65% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp
856,92 miliar,” tulisnya.
Sementara itu, penjualan ke luar negeri garam kina
juga menghasilkan Rp 110,16 miliar atau 36,57% lebih tinggi ketimbang Rp 80,66
miliar pada paruh pertama 2019. Penjualan ke luar negeri yudium dan derivat
menyumbang Rp 7,14 miliar dan obat alat kesehatan berkontribusi Rp 3,51 miliar.
Sejalan dengan perolehan penjualan, beban pokok
penjualan juga 1.04% lebih tinggi menjadi Rp 2,89 triliun dari pada Rp 2,86
triliun pada paruh pertama tahun lalu.
Alhasil, perseroan mengantongi laba neto Rp 1,79
triliun atau meningkat 7,83% dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,66 triliun.
Sementara,
beban usaha yang ditanggung KAEF juga meningkat dari sebelumnya Rp 1,44 triliun
menjadi Rp 1,51 triliun. Dampaknya, perseroan mencetak laba periode berjalan
yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebesar Rp 48,57 miliar atau naik
tipis 1,71% dari Rp 47,75 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pada
2020, KAEF menargetkan pendapatan dapat bertumbuh 24,46% year on year (yoy)
menjadi Rp11,7 triliun.
Perseroan juga akan berupaya memangkas anggaran beban
usaha pada tahun ini. Anggaran beban usaha ditargetkan dapat terpangkas Rp208
miliar, menjadi Rp3,55 triliun dari sebelumnya Rp3,76 triliun.