Moneter.id – Pemerintah menetapkan hasil penjualan Savings
Bond Ritel (SBR) seri SBR006 sebesar Rp2,2 triliun. Hasil dari penjualan ini akan
dimanfaatkan untuk memenuhi sebagian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) 2019 bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Capaian penjualan SBR006 melebihi target indikatif
sebesar Rp2 triliun, meski pada masa penawaran tidak terdapat Surat Berharga
Negara (SBN) ritel yang jatuh tempo,” tulis keterangan pers Direktorat Jenderal
Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Senin
(22/4).
Penjualan SBR006 ini telah menarik minat sebanyak
9.520 investor, yang 65,34% diantaranya merupakan investor baru dari generasi
milenial yang berusia 19-39 tahun.
Selain itu, sebanyak 22,2% investor obligasi ritel ini
berasal dari mitra distribusi kelompok teknologi berbasis finansial (tekfin),
atau lebih baik dari penjualan SBR005 sebanyak 21,63%.
Dalam kesempatan ini, terdapat 3.300 investor SBR006
yang juga pernah membeli Surat Utang Negara (SUN) ritel sebelumnya (repeated
order) sejak penerbitan instrumen ini secara online.
Sedangkan, investor SBR006 yang selalu membeli
obligasi ritel sejak pemerintah menerbitkan SBR secara online adalah mencapai
332 investor.
Jumlah investor ritel terbesar dari penerbitanSBR006
adalah yang melakukan pemesanan pada rentang Rp1 juta sampai dengan Rp100 juta,
yaitu mencapai 67,02%.
Berdasarkan usia, jumlah investor dari generasi
milenial mencapai porsi hingga 49,42%, meski dari volume pemesanan,
kelompok baby boomers berusia 55-73 tahun merupakan yang
terbesar yaitu 44,46% dari total pemesanan.
Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar
adalah pegawai swasta yaitu mencapai 36,52%, diikuti wiraswasta 17,83% dan
PNS/TNI/Polri 11,13%.
Sementara itu, berdasarkan volume pemesanan, kelompok
profesi terbesar adalah wiraswasta 36,75%, disusul oleh pegawai swasta 26,77%
dan ibu rumah tangga 14,5%.
Penjualan SBR006 yang mempunyai rata-rata volume
pemesanan sebesar Rp237,31 juta ini juga telah menjangkau 34 provinsi di
Indonesia. Berbagai capaian ini, merupakan angin segar di tengah upaya
pemerintah memperluas basis investor dalam negeri, untuk pendalaman pasar
keuangan domestik.
Setelah penerbitan SBR006, pemerintah menawarkan
penerbitan enam seri SBN ritel lainnya di sisa tahun 2019 yaitu SBR007 dengan
masa penawaran pada 11-25 Juli dan SBR008 pada 5-19 September.
Selain itu, sukuk tabungan ST004 dengan masa penawaran
pada 2-16 Mei, ST005 pada 8-22 Agustus, ST006 pada 6-20 November dan obligasi
ritel ORI016 pada 10-24 Oktober.