Moneter.id
–
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berhasil membukukan
penjualan sebesar Rp 3,33 triliun sepanjang tahun 2020. Realisasi ini meningkat
8,74% secara year on year (yoy) jika dibandingkan
dengan tahun lalu yang sebesar Rp 3,07 triliun.
“Beban pokok penjualan perseroan juga meningkat
menjadi Rp1,49 triliun dari sebelumnya Rp1,68 triliun,” tulis perseroan dalam keterangan
resminya di Jakarta, Senin (8/2/2021).
Tulisnya, SIDO juga berhasil mencatatkan peningkatan
laba bruto menjadi Rp1,84 triliun dari tahun sebelumnya Rp1,68 triliun.
Kemudian laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk SIDO mencapai Rp934,01 miliar. Laba bersih
tersebut naik dari sebelumnya Rp807,69 miliar.
Pandemi Covid-19 menjadi alasan bagi emiten produsen
jamu ini untuk mengerem ekspansi karena kas neto yang digunakan untuk aktivitas
investasi menurun menjadi Rp95,12 miliar pada 2020, dibandingkan Rp136,33
miliar pada 2019.
Kas dan setara kas pada akhir tahun pun masih naik menuju
Rp1,03 triliun dari sebelumnya Rp864,82 triliun. Total liabilitas SIDO pada
2020 sejumlah Rp627,77 miliar, naik dari tahun lalu Rp464,85 miliar. Komposisi
libilitas jangka pendek dan panjang ialah Rp560,04 miliar dan 67,73 miliar.
Ekuitas SIDO mencapai Rp3,22 triliun pada tahun lalu,
naik dari sebelumnya Rp3,06 triliun. Total aset SIDO pun pada 2020 mencapai
Rp3,85 triliun, naik dari Rp3,53 triliun pada akhir 2019.