Moneter.co.id – Sejumlah kalangan
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berpendapat bahwa industri BPR di Tanah Air belum
membutuhkan aksi korporasi seperti merger
guna meningkatkan kapasitas bisnis.
“Bahwa apabila dilihat dari
betapa luasnya RI justru populasi BPR di dalam negeri masih perlu diperbanyak
secara merata,” kata Ketua Umum Perhimpunan Bank Pekreditan Rakyat Indonesia
(Perbarindo) Joko Suyanto, Rabu (7/3)
Menurutnya, yang perlu
dilakukan bukanlah memperkecil populasi BPR melalui aksi merger. Pada sisi lain, BPR memang berskala kecil sehingga wajar
apabila kapasitasnya jauh di bawah bank-bank umum. “Kalau bicara luasan
geografis Indonesia, keberadaan BPR malah belum cukup. Harus diperluas merata
tidak hanya terpusat di DKI,” ucapnya.
Joko
mejelaskan, BPR ini juga memang didesain untuk community bank, skala
ekonominya dibanding bank umum lebih kecil.
Sementara itu, Perbarindo menilai yang terpenting untuk
dilakukan BPR adalah memenuhi peraturan regulator, seperti peningkatan
kapasitas permodalan. “Di samping itu merger memang bukan opsi mudah karena
sukar menyatukan visi antarbank perkreditan rakyat. Jadi, BPR jangan semata
dilihat dari kecil dan besarnya, karena memang lahir tidak besar,” tutup Joko.
(HAP/Bns)