Moneter.id – PT Angkasa Pura I (Persero) mengalokasikan investasi sebesar Rp17,5 triliun untuk mendukung percepatan dan pembangunan sejumlah bandar udara yang dikelola dalam upaya mencapai target 101 juta penumpang di 2019.
“Investasi diantaranya disiapkan merupakan dua Proyek Strategis Nasional, yaitu New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo dan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin, yang ditargetkan dapat dioperasikan pada tahun 2019 ini,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Minggu (24/2).
Faik mengatakan, dalam rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) Angkasa Pura I tahun 2019-2023, dalam lima tahun ke depan akan mengembangkan kapasitas 13 bandara yang saat ini rata-rata melayani 89 juta penumpang per tahun menjadi 140 juta penumpang per tahun
Khusus untuk bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo, Faik, mengatakan April 2019 diharapkan sudah bisa dipergunakan untuk pendaratan pesawat penerbangan internasional berbadan besar, karena memang memiliki landas pacu yang panjang.
“Landas pacu Bandara Kulonprogo panjangnya 3.250 meter sementara Ngurah Rai Bali hanya 3.000 meter,” katanya.
Menurut Faik, perseroan pada 2019 akan mengambil alih setidaknya empat bandara Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di sejumlah wilayah tengah dan timur Indonesia.
Keempat bandara UPT tersebut adalah Sentani, Luwuk, Samarinda Baru, dan Labuan Bajo yang selanjutnya akan dikelola oleh AP I untuk diubah sesuai standar kenyamanan dan keselamatan bandara yang dikelola perusahaan.
“Masing-masing bandara UPT tersebut disiapkan investasi Rp12 miliar untuk bisa menjadi bandara sesuai standar AP I,” pungkasnya