Moneter.co.id – Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pada Senin (12/2) yang menyebut ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang saat ini tidak jelas statusnya sangat merugikan pengelola KEK tersebut.
Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman berkomentar, adanya pernyataan Darmin itu akan membuat calon investor berpikir dua kali jika ingin berinvestasi di KEK.
“Pengelola atau daerah yang punya KEK jelas dirugikan dengan pernyataan Darmin tersebut. Semestinya Darmin tidak membuat pernyataan yang membuat kondisi tidak kondusif,” kata dia hari ini (Kamis, 15/2).
Menurut Yusri, masalah utama dari belum jalannya KEK secara maksimal adalah soal perizinan, terutama pelimpahan kewenangan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat ke administrator KEK.
“Perizinannya berliku. Dari belasan delapan KEK untuk industri yang masuk program pemerintah, paling hanya satu atau dua yang jalan, itu setelah dua tahun KEK dicanangkan,” jelas dia.
Dia menambahkan, bagaimana investor mau menanamkan modalnya jika perizinan banyak yang tertahan dan rintangannya banyak. “Patut dipertanyakan adalah bagaimana seorang menko megawal dan menyelesaikan tugas amanah presiden secara tepat dan baik. Bukan malah menyalahkan operator KEK,” tegas dia.
Yusri berpendapat, seharusnya menko melakukan pemeriksaan secara komprehensig terlebih dahulu terkait permasalahan yang ada baru kemudian bicara ke publik.
“Sekali lagi saya tegaskan, omongan menko ini sangat buruk buat investor yang diharapkan masuk mendukung ekonomi Indonesia,” ujar dia.
Sebelumnya Darmin Nasution menyebut ada KEK yang saat ini tidak jelas statusnya. Darmin mengaku mulai was-was terhadap sejumlah KEK yang telah direncanakan sejak beberapa tahun lalu, namun hingga saat ini tidak pasti kapan diresmikan.
Reporter: Sam
