Selasa, September 30, 2025

Pertamina Geothermal Energy Siapkan Capex USD250 Juta

Must Read

MONETER

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyiapkan anggaran belanja modal (capital
expenditure/capex) sebesar US$250 juta pada tahun 2023.

 

Kata Direktur Keuangan PGEO Nelwin Aldriansyah,  anggaran belanja modal tahun 2023 naik 316,67%
(yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$60 juta.

 

“Penggunaan belanja modal pada 2023, diantaranya untuk
pemeliharaan dan operasi wilayah kerja panas bumi yang sudah ada, pembangunan
pembangkit listrik tambahan 55 mega watt (MW) di Wilayah Kerja (WK) Lumut
Balai, dan pembangunan infrastruktur pendukung tambahan,” ujar Nelwin dalam
keterangan resmi di Jakarta, Selasa (21/3/2023).

 

Jelasnya, WK Lumut Balai Unit 2 yang saat ini sedang
dalam tahap konstruksi, diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada tahun
2024.

 

Entitas usaha PT Pertamina (Persero) di bawah Subholding
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) ini menyiapkan investasi
sebesar 1,6 miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan untuk mendukung
peningkatan kapasitas terpasangnya yang dioperasikan sendiri sebesar 600 MW,
dari 672MW pada 2022 menjadi 1.272MW pada tahun 2027.

 

“Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan
adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasangnya. Untuk mendukung
pertumbuhan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri sebesar 600 MW itu,
perseroan sudah merencanakan investasi baru, yang total nilainya 1,6 miliar dolar
AS,” ujar Nelwin

 

Selanjutnya, pada 2024 PGE menyiapkan investasi baru
senilai total 350 juta dolar AS, yang mana apabila ditotal perseroan menyiapkan
investasi senilai 1,6 miliar dolar AS sepanjang 2023 hingga 2027.

 

ThinkGeoEnergy melaporkan kapasitas terpasang panas bumi
dunia mencapai 16.127 MW pada 2022, meliputi Amerika Serikat (AS) dengan
kapasitas terpasang terbesar 3.794 MW, disusul oleh Indonesia sebesar 2.356 MW,
dan Filipina sebesar 1.935 MW.

 

Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mencatat realisasi kapasitas terpasang dari
sumber energi baru terbarukan (EBT) mencapai 12.557 MW hingga 2022, lebih dari
target sebesar 12.529 MW.

 

Dari jumlah tersebut, 8.680 MW merupakan PLT EBT ongrid
atau tersambung dengan jaringan listrik PLN, dan selebihnya atau 3.877 MW
adalah PLT EBT offgrid.

 

Dari total kapasitas terpasang energi panas bumi sebanyak
2.356 MW tersebut, PGE saat ini mengelola 13 wilayah kerja panas bumi dengan
total kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW, yaitu 672 MW dikelola langsung dan
1.205 MW melalui operasi bersama atau joint
operation contract
.

 

Kapasitas PLTP 672 MW (own operation) tersebut
dibangkitkan dari enam area, yaitu Kamojang, Jawa Barat 235 MW, Lahendong,
Sulawesi Utara 120 MW, Ulubelu, Lampung 220 MW, Sibayak, Sumatera Utara 12 MW,
Karaha, Jawa Barat 30 MW, dan Lumut Balai, Sumatera Selatan 55 MW.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img