Moneter.co.id – Direktur Pengawasan
Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KR5 Sumbagut Mulyanto, menyatakan persentase
kredit yang disalurkan mencapai 90,17 persen dari total dana pihak ketiga (DPK)
September 2017 sebesar Rp206,934 triliun.
“DPK
terus menerus mengalami kenaikan,” ujarnya, Senin (04/12).
Mulyanto
menjelaskan, DPK pada September 2016 sebesar Rp188,083 triliun, Desember 2016
sebesar Rp191,276 triliun dan Agustus 2017 naik jadi Rp203, 885 triliun. “DPK
September 2017 Rp206,934 triliun itu terdiri dari giro Rp37,720 triliun,
tabungan Rp77,927 trilium dan deposito Rp91,288 triliun,” katanya
Sementara,
DPK pada Agustus 2017 sebesar Rp203,885 triliun terdiri dari giro Rp36,180
triliun, tabungan Rp76,416 triliun dan deposito Rp91,290 triliun.
“Sedangkan
DPK tahun 2016, posisi September Rp188,083 triliun terdiri dari giro Rp34,188
triliun, tabungan Rp71,417 triliun dan deposito Rp82,477 triliun, DPD Desember
2016 total Rp191,276 triliun terdiri dari giro Rp31,326 triliun, tabungan
Rp75,537 triliun dan deposito Rp84,414 triliun,”ujarnya.
Mulyanto
menyebut kenaikan deposito pada September 2017 mencapai 10,68 persen, giro
10,33 persen dan tabungan 9,11 persen dibanding periode sama tahun 2016.
“Dalam
hal kredit, meski jumlah kredit yang disalurkan itu naik, namun persentase
penyalurannya (LDR) pada tahun ini cenderung menurun jika dibandingkan dengan
LDR tahun 2016. September 2017 sebesar 90,17 persen dan Agustus 2017 sebesar
90,35 persen. Sedangkan pada September 2016 sebesar 93,10 persen dan Desember
2016 sebesar 93,43 persen,” katanya.
Ia
menjelaskan, kredit yang disalurkan pada September 2016 paling banyak atau
separuh lebih di Medan total mencapai Rp153,015 triliun, Pematangsiantar
Rp7,525 triliun dan Tebingtinggi Rp3,092 triliun.
“Secara
rinci, kredit di Medan itu untuk modal kerja Rp75,503 triliun, investasi
Rp49,492 triliun dan konsumsi Rp28,020 triliun,” tutup Mulyanto. (SAM)