Moneter.id
–
Presiden Joko Widodo (Joko Widodo) memberikan tiga mandat kepada Kementerian
Perdagangan (Kemendag). Ketiga mandat tersebut yaitu, pertama, menjaga
stabilitas harga, terutama inflasi serta meningkatkan daya beli masyarakat.
Kedua, membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar
ekspor. Ketiga, meningkatkan ekspor melalui perjanjian kerja sama perdagangan
internasional, salah satunya dengan negara-negara tujuan ekspor nontradisional.
Terkait tiga mandat itu, Kemendag akan melaksanakan
berbagai kegiatan dan kebijakan dalam melaksanakan mandat-mandat yang telah
diamanatkan tersebut.
Kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Kemendag
berkomitmen terus menjaga stabilitas harga dan pasokan bapok agar terjangkau
masyarakat, termasuk dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran.
“Kami sudah memastikan ketersediaan barang penting
seperti gula, daging, dan beras cukup dalam menghadapi hari besar tersebut,” kata
Mendag, Selasa (12/1).
Selain itu, menurut Lutfi, Kemendag akan terus
membantu pelaku UMKM dalam menembus pasar ekspor. “Kemendag akan terus membantu
UMKM agar lebih kompetitif sehingga dapat menembus pasar ekspor negara
tradisional dan nontradisional,” ujarnya.
Lutfi menjelaskan, di masa yang akan datang apabila
ingin menjadi pengekspor yang besar, kita harus membuka pasar kita agar menjadi
lebih kompetitif.
“Karena dengan terbukanya pasar, maka akan mengundang
investasi dan industrialisasi masuk. Dengan banyaknya investasi dan
industrialisasi yang masuk, maka akan melahirkan berbagai peluang ekspor ke
depannya,” jelas Lutfi.
Beberapa produk ekspor Indonesia yang saat ini
jumlahnya signifikan adalah produk kayu, sebesar USD 3,44 miliar dan perhiasan,
sebesar USD 7,88 miliar yang didominasi oleh padat karya.
“Banyak UMKM yang bisa kita galakkan dari sektor ini.
Kedua barang ini akan terus kita dorong untuk UMKM dan semoga dapat menciptakan
banyak lapangan kerja,” jelas Lutfi.
Sementara total ekspor Indonesia selama Januari-November
2020 mencapai USD 146,78 miliar, sedikit mengalami penurunan yaitu 4,22 persen
(yoy).
Pada sektor nonmigas, sepanjang Januari-November 2020
ekspor sektor nonmigas turun sebesar 2,18 persen, begitu juga dengan ekspor
sektor migas turun 31,59 persen.
Nilai ekspor Indonesia pada November 2020 ke negara
mitra utama terus tumbuh, antara lain ke Tiongkok tumbuh 16,17 persen (MoM),
Jepang tumbuh 11,67 persen (MoM), India tumbuh 10,04 persen (MoM), Australia
16,56 persen (MoM), dan Korea Selatan tumbuh 7,12 persen (MoM).
Kinerja ekspor di beberapa negara di kawasan ASEAN dan
Uni Eropa juga masih terus tumbuh, seperti ekspor ke Malaysia dan Thailand
masing-masing sebesar 24,5 persen dan 8,79 persen; serta ke Jerman dan Belanda
sebesar 35,38 persen (MoM) dan 7,52 persen (MoM).