Sabtu, November 29, 2025

Program e-Smart IKM Telah Jaring 3.450 Pelaku Usaha di 22 Provinsi

Must Read

Moneter.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus gencar
melakukan upaya pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri
melalui program e-Smart IKM. Hingga
Agustus 2018, peserta yang telah mengikuti kegiatan workshop
e-Smart IKM sebanyak
3.450 pelaku usaha.

Kemenperin
menggagas
platform e-commerce bertajuk e-Smart IKM ini sebagai upaya pemerintah membangun
sistem database
IKM yang diintegrasikan melalui beberapa marketplace yang sudah ada di Indonesia,” kata
Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Sabtu (1/9)
.

Menurut Gati, langkah strategis itu sejalan dengan
implementasi pada
10
program prioritas nasional
yang terdapat di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. “Pada
poin ke
4, Kemenperin memfokuskan
pemberdayaan UMKM yang di
dalamnya
termasuk
sektor IKM. Ini untuk
menyiapkan IKM kita memasuki era revolusi industri 4.0,” jelasnya.

Sampai saat
ini, program e-Smart IKM
yang diluncurkan sejak tahun 2017 telah dilaksanakan di 22 provinsi dengan melibatkan lima lembaga, yaitu Bank Indonesia, BNI, Google,
iDeA
serta
Kementerian
Komunikasi dan Informatika. Selain itu menggandeng pemerintah provinsi, kota dan kabupatenProgram
e-Smart IKM
juga telah
bekerja
sama
dengan
beberapa marketplace,” ucap Gati.

Adapun sembilan komoditas yang tengah difokuskan
pengembangannya di dalam
skema
program e-Smart
IKM, yakni
makanan
dan
minuman, logam, perhiasan, herbal, kosmetik, fashion, kerajinan, furnitur, dan industri kreatif lainnya.

“Dari seluruh peserta yang terlibat di e-Smart IKM, kami mencatat, total nilai penjualan yang sudah dibukukan hingga
sekarang mencapai

Rp1,3
miliar,” ungkapnya.

Gati meyakini, program e-Smart IKM mampu
membuka akses pasar
lebih luas khususnya terhadap pemasaran online, mempermudah pencarian bahan baku untuk produksi, dan meningkatkan
kualitas produk
.

“Jadi, para peserta tidak
hanya
mengikuti workshop saja, tetapi juga kami akan terus
memonitor dan mengevaluasi serta menyiapkan program pendampingan
lanjutan,” ujarnya.

Berbagai fasilitas pendampingan dan bimbingan
yang
diperoleh para peserta lokakarya e-Smart IKM, antara lain
konsultasi
desain produk dan
kemasan, bantuan mesin
dan peralatan
produksi, serta pendaftaran
Hak Kekayaan Intelektual (
HKI). Selain itu, para IKM di setiap
daerah dapat memanfaatkan peran
dari Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian (PFPP),” imbuhnya.

Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, Kemenperin
memberikan pelatihan kepada 100 tenaga penyuluh untuk memacu daya saing IKM
nasional. Peserta itu terdiri dari
PFPP, fasilitator
manajemen mutu, analis
kontrol industri pangan, dan konsultan
HKI. “Kami pun ikut mendorong peningkatan kompetensi sumber
daya manusia (SDM) bagi pelaku IKM sekaligus tenaga penyuluhnya,” tutur Gati.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan,
pihaknya
semakin fokus dalam menyiapkan
SDM industri
yang kompeten untuk
menyongsong industri 4.0
, termasuk SDM di sektor IKM.

Sejalan
dengan arahan
Bapak Presiden
Joko Widodo, setelah 3,5 tahun fokus pada pembangunan infrastruktur, saat ini
pemerintah kerja
keras untuk membangun SDM yang berkualitas,” tegasnya.


(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

ecoCare Hygiene Solusi Sanitasi Modern untuk Lingkungan Bisnis

Standar kebersihan di lingkungan bisnis semakin meningkat dan kini menjadi salah satu faktor penting yang menentukan profesionalitas sebuah institusi....
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img