Proyek “Waste to Energy” atau pembangunan stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Indonesia menarik sejumlah perusahaan dari luar negeri. Terdapat 107 perusahaan baik dalam dan luar negeri yang menaruh minat untuk andil dalam proyek tersebut.
Rinciannya, sebanyak 53 perusahaan dari dalam negeri, dan sebanyak 54 perusahaan dari luar negeri. “Dari Jepang, dari China, dari Belanda, dari Jerman, dari Singapura, mereka yang besar-besar ikut. Dan rata-rata memang mereka pemain-pemain besar, baik di negara masing-masingnya,” ungkap CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Rosan memastikan Danantara Indonesia akan menjalankan prosesnya secara transparan dan terbuka, supaya mendapatkan perusahaan yang terbaik untuk menyelesaikan pembangunan proyek dalam kurun waktu 2 tahun.
Baca juga : Danantara : Pembangunan PSEL Butuhkan Investasi Rp91 Triliun
“Target memang kita sampaikan dalam waktu 2 tahun pembangunan ini sudah harus selesai,” ujar Rosan.
Sementara itu, CIO Danantara Indonesia Pandu Patria Sjahrir mengatakan Danantara Indonesia menargetkan untuk menyelesaikan proses lelang tersebut selama 6 sampai 8 pekan ke depan.
“Peluncuran proyek “Waste to Energy” dapat dilakukan pada akhir 2025, yang mana tahap awal akan dibangun di 10 kota yaitu Tangerang, Bekasi, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Bali, serta Makassar,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, nantinya terdapat 33 proyek yang akan dikembangkan dengan nilai investasi sekitar 150 hingga 200 juta dolar AS (Rp2,49 hingga Rp3,32 triliun, kurs = Rp16.580) per proyek.
