Selasa, September 30, 2025

PT Bakrie Sumatera Plantations Siapkan Dana Capex 2021 Sebesar Rp360 Miliar

Must Read

Moneter.id – Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) Andi W Setianto mengatakan,  dari total belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 360 miliar yang dialokasikan pada tahun 2021, sebesar Rp 150 miliar akan digunakan untuk keperluan perkebunan, yaitu penanaman kembali (replanting) kelapa sawit.

“Kami akan melakukan replanting dengan menggunakan bibit sawit Kosta Rika yang sudah terdaftar di Kementerian Pertanian. Bibit ini bisa menghasilkan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebanyak 10 ton per hektare (ha) dengan oil extraction rate 25%,” katanya, Rabu (23/12).

Sisanya sebesar Rp 210 miliar, lanjutnya, untuk keperluan non-perkebunan, seperti untuk utilisasi pabrik, pembangunan infrastruktur, dan perizinan. Terkait dengan penambahan pabrik, perseroan masih mempertimbangkan kondisi produksi.  “Setiap 10 ha produksi sawit, kami memang menambah satu pabrik,” ucapnya.

Bakrie Plantations memiliki lima pabrik kelapa sawit, tiga pabrik karet, lima pabrik oleo chemical, satu kilang minyak, dan satu pabrik penghancur kernel yang berada di Tanjung Morawa dan Kuala Tanjung. “Dengan belanja modal tersebut, perseroan berharap bisa mendukung kinerja pada 2021,” ujar Andi lagi.

Andi mengungkapkan, tahun depan, Bakrie Plantations menargetkan produksi bisa bertumbuh 25%, yakni dari 114 ribu metrik ton (MT) CPO pada 2020 menjadi 143 ribu MT CPO pada 2021.

Sementara hingga kuartal III/2020, Bakrie Plantations mencatat produksi CPO sebanyak 81,05 ribu MT. Produksi ini menurun dibandingkan kuartal III-2019 yang mencapai 91,5 ribu MT.  “Penurunan produksi sebesar 11,4% itu terjadi karena adanya replanting di sejumlah unit kebun inti sawit,” beber Andi.

Selain itu, kata Andi, penurunan disebabkan juga oleh El Nino pada 2019 dan selektifnya penjualan kepada pihak ketiga. Berbeda dengan produksi sawit yang menurun, produksi karet Bakrie Plantations justru meningkat 5,5%.

Sebut Andi, pada kuartal III/2020, produksi karet perseroan mencapai 12,39 ribu ton dari 11,75 ribu ton pada kuartal III/2019. “Meningkatnya produksi karena pulihnya produksi karet dari penyakit pestalotiopsis yang menyerang daun pada 2019,” paparnya..

Di sisi penjualan, Bakrie Plantations membukukan penjualan sebesar Rp 1,73 triliun, meningkat 22% dibandingkan kuartal III/2019 yang mencapai Rp 1,42 triliun.

Oleo chemical menjadi kontributor terbesar penjualan Bakrie Plantations, yakni sebesar Rp 734 miliar. Kemudian, CPO dan karet yang masing-masing tercatat sebesar Rp 660 miliar dan Rp 241 miliar.

Peningkatan penjualan seiring meningkatnya harga CPO dan oleo chemical. Pada kuartal III/2020, harga CPO dan oleo chemical meningkat masing-masing menjadi US$ 559 per MT dan US$ 1.355 per MT. Alhasil, laba kotor perseroan juga ikut meningkat mencapai Rp 242 miliar, meningkat 171,9% dibandingkan periode sama 2019 yang mencapai Rp 89 miliar.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img