Minggu, Oktober 5, 2025

PT Bukit Asam Hentikan Eksplorasi Tambang Hingga 6 bulan Kedepan, Investor Lepas Saham

Must Read

Moneter.id – PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
memutuskan untuk tidak melakukan eksplorasi tambang di luar area yang telah
memperoleh izin eksploitasi hingga 6 bulan kedepan. Keputusan ini disikapi oleh
para investor asing dengan melepas saham PTBA.

“Perihal penyampaian laporan bulanan aktivitas
eksplorasi non-oil dan gas, dengan ini perseroan menyatakan bahwa sampai dengan
6 bulan ke depan yakni sampai dengan Maret 2020 perseroan tidak melakukan
aktivitas eksplorasi,” kata Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Suherman di
Jakarta, Rabu (11/9).

“Ini merupakan strategi wait and see dari
manajemen PTBA. Alasannya, kondisi pasar global yang masih belum baik.
Mengingat pasar ekspor paling besar untuk batubara adalah India dan China,”
tambah Vice President Artha Sekuritas, Frederik Rasali.

Kata Frederik, tidak ada salahnya bagi perusahaan
tambang untuk menahan eksplorasi karena kondisi saat ini belum baik dan harga
batubara masih rendah.

Apalagi saat ini PTBA sudah memiliki cadangan yang
cukup besar. Dalam IUP existing, perusahaan tambang plat
merah 
ini memiliki sumber daya batubara
sebesar 8,2 miliar ton dan cadangan sebesar 3,3 miliar ton.

“Sedangkan dana capex bisa digunakan untuk hal
lain seperti memperkuat infrastruktur dalam perusahaan salah satunya untuk meningkatkan
kapasitas gerbong kereta api,” tuturnya.

Berdasarkan laporan keuangan per Maret 2019, beberapa
izin usaha pertambangan (IUP) eksploitasi yang dikantungi PTBA yakni di Tanjung
Enim, Sumatra Selatan, IUP Ombilin, Sumatra Barat, Peranap(Riau), dan
diKalimantan Timur (eksploitasi dan produksi).

Sepanjang semester I/2019, PTBA mencatat kenaikan
produksi batu bara sebesar 14,11% menjadi 12,79 juta metrik ton batu bara,
meningkat 14,11% dari periode semester I/2018.

Tahun ini, perusahaan tambang plat merah ini
membidik target produksi batu bara 27,26 juta ton, naik 3% dari realisasi tahun
lalu. Sementara itu, volume penjualan hingga semester I/2019 mencapai 13,40
juta ton meningkat 9,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya.Perseroan pun
tidak menampik turunnya harga batubara turut mempengaruhi kinerja.

Untuk mengantisipasi penurunan harga, PTBA menerapkan
strategi selective mining, yakni mengoptimalkan produksi batubara
yang memiliki rasio kupas (stripping ratio) rendah dan jarak angkut yang
dekat. Sehingga dengan strategi tersebut bisa menekan cost dan
pada akhirnya laba bisa dipertahankan.

Saat ini perseroan tengah mengajukan perubahan harga
jual rata-rata batu bara tahun ini ke perusahaan induk lantaran harga batu bara
dunia tengah mengalami penurunan. Pengajuan tersebut dinilai perlu dilakukan
lantaran tidak sebanding dengan penyusunan harga jual rata-rata batubara
perseroan 2019. 

Tahun ini, PTBA menargetkan penjualan batu bara
mencapai 28,38 juta ton. Dimana kapasitas angkutan di semester pertama 11,71
juta ton, naik 5,47% dari tahun sebelumnya 11,1 juta.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img