Moneter.co.id – PT Tower Bersama
Infrastructure Tbk (TBIG) mengaku telah menyiapkan dana sebesar USD200 juta
atau setara Rp2,7 triliun untuk akuisisi jika ada perusahaan yang ingin menjual
menaranya. Dana itu didapatkan dari pinjaman 11 perusahaan perbankan yang belum
digunakan.
Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman
Santoso mengatakan dana itu bisa digunakan kalau ada akuisisi. Dananya sudah
kami siapkan. Tetapi tetap tergantung apakah ada yang menjual (menara) atau
tidak,” kata Helmy, Rabu (14/02).
“Sejauh ini pihaknya belum menjajaki perusahaan konstruksi
menara lain. Adapun isu rencana akuisisi perusahaan beberapa waktu lalu dapat
dipastikan tidak benar,” ujarnya.
Helmy menyatakan, sepanjang tahun lalu perusahaan telah
membangun 1.000 menara, dengan nilai investasi satu menara sebesar Rp1 miliar.
Maka dana investasi yang akan dikeluarkan sebesar Rp1 triliun.
“Investasi Rp1 triliun, sebesar Rp1 miliar untuk satu
menara. Kombinasi dananya didapatkan dari kas internal maupun pinjaman,”
tutur Helmy.
Pembangunan 1.000 menara, dia mengaku, sebanyak 80% dibangun
di luar Pulau Jawa. Jika permintaan bertambah, tidak menutup kemungkinan akan
dibangun 2.000 menara. “Jika
jumlah tenant dapat bertambah, maka bisa 2.000 menara. Sejauh ini kita
menargetkan 2.500 tenant di tahun ini,” terang dia.
Menurutnya, pada tahun ini, perusahaan menganggarkan dana
belanja modal (capex) sebesar Rp2
triliun. “Angka itu, bila perusahaan sanggup mendapatkan order 2.000 menara.,”
pungkasnya.
(HAP/Mtr)
