Moneter.id – PT Vale
Indonesia Tbk (INCO) merealisasikan dana eksplorasi per September 2019 sebesar
US$ 880,64 ribu. Perseroan melakukan eksplorasi bersama dengan pihak ketiga
yakni kontraktor pengeboran.
“Vale telah
mengucurkan dana sebesar US$761 ribu untuk melakukan kegiatan eksplorasi di
Agustus 2019, dengan lokasi yang masih berada di kontrak karya,” tulis keterangan
resmi perseroan di Jakarta, Kamis (10/10).
Dijelaskan,
pada semester I/2019, perseroan mencatatkan rugi sebesar US$ 26,17 juta.
Kondisi ini berbalik dibandingkan priode yang sama tahun lalu membukukan laba
US$ 29,38 juta.
Sementara
itu, pendapatan perseroan menurun menjadi US$ 292,25 juta pada semester I/2019,
dibandingkan semester I/2018 yang memperoleh US$ 374,61 juta. Adapun beban
pokok perseroan tercatat sebesar US$ 315 juta, terkoreksi dari periode sama
tahun sebelumnya yang memperoleh US$ 321,97 juta.
Selain itu, rugi bruto
perseroan juga tergerus menjadi US$ 22,77 juta, dibandingkan periode sama tahun
sebelumnya yang memperoleh US$ 53,54 juta.
Sedangkan
rugi usaha tercatat sebesar US$35,41 juta, menurun dari laba usaha US$42,18
juta tahun sebelumnya. Kemudian rugi sebelum pajak diperoleh US$ 35,2 juta,
menurun dibandingkan dengan semester I/2018 yang membukukan US$ 40,36 juta.
Secara total aset,
perseroan mencapai US$ 2,11 miliar hingga periode 30 Juni 2019, menurun tipis
dari periode 31 Desember 2018 yakni US$ 2,20 miliar.
Sebagai
informasi, Vale Indonesia telah melakukan negosiasi mendalam terkait nilai
divestasi 20% saham perseroan kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum)
selaku holding BUMN Pertambangan.
Kedepan, perseroan
akan melakukan kegiatan eksplorasi di Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area
Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Blok Bahodopi Kabupaten Morowali,
Sulawesi Tengah, serta Blok Pomala Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.