Moneter.id – Grup
Modalku menerima pendanaan Seri C sebesar USD 40 juta atau setara Rp625 miliar dari
investor-investor terdahulu yang telah bergabung serta investor baru yang belum
bisa diumumkan namanya.
Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya,
mengatakan di tengah pandemi covid-19, pihaknya bersyukur mendapatkan
kepercayaan dari para investor untuk mengembangkan perusahaan.
“Pendanaan ini tentunya akan mendukung strategi
perusahaan dan menjadi motivasi bagi kami untuk tetap mendukung UMKM dalam
bertumbuh terutama di masa krisis seperti sekarang ini,” ucapnya, Kamis (23/4/2020).
Sebelumnya, Modalku telah meraih pendanaan Seri B di
tahun 2018 senilai USD 25 juta yang didukung oleh SoftBank Ventures Korea,
Sequoia India, Alpha JWC Ventures, dan Golden Gate Ventures.
Seperti diketahui, pandemi covid-19 telah menyebabkan
beberapa sektor bisnis UMKM ikut terkena dampaknya, termasuk beberapa UMKM yang
menjadi peminjam di Modalku.
Salah satu pengalokasian pendanaan ini akan digunakan
untuk mendukung UMKM yang saat ini terdampak COVID-19 melalui opsi
restrukturisasi serta meningkatkan inovasi ke sektor-sektor yang sedang
membutuhkan, seperti sektor kesehatan.
Modalku telah menerapkan dua pendekatan dalam
menerapkan restrukturisasi, yaitu proaktif dimana Modalku menawarkan skema
restrukturisasi kredit sesuai dengan kondisi performa bisnis UMKM secara
berkala, dan kolaboratif, dimana Modalku mengakomodasi skema pembayaran yang
diajukan peminjam.
Perdagangan eceran menjadi sektor bisnis yang cukup
terkena dampak covid-19. Namun sampai saat ini, masih kurang dari 1% peminjam
aktif di Modalku yang mengajukan restrukturisasi.
Pendanaan Seri C ini juga turut mendukung Modalku
untuk terus berinovasi dalam meningkatkan user
experience dan manfaat dari pengguna Modalku, baik dari sisi peminjam
maupun pemberi pinjaman.
Sebagai langkah untuk meningkatkan kepercayaan
terutama di kondisi ini, Modalku secara aktif mengkomunikasikan penyesuaian
yang dilakukan terhadap pinjaman yang didanai oleh pemberi pinjaman tertentu.
Penyesuaian tersebut akan berpengaruh terhadap
portofolio pemberi pinjaman, seperti waktu dan jumlah pinjaman yang akan
dikembalikan. Modalku akan berusaha mengambil langkah-langkah solutif agar
pemberi pinjaman terhindar dari dampak covid-19.
Dalam kondisi seperti sekarang ini, Modalku masih
menunjukkan portofolio yang cukup baik, dimana tingkat gagal bayar (NPL)
Modalku di Indonesia berada di angka 0,8% dari jumlah penyaluran pinjaman di
Indonesia.
Informasi, Grup Modalku
telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 14 Triliun kepada UMKM di Indonesia,
Singapura, dan Malaysia. Modalku di Indonesia sendiri menyumbang kira-kira 60%
dari total penyaluran pinjaman.