Moneter.co.id – Komitmen investasi baru yang masuk ke Indonesia sepanjang 2017
mencapai USD42,6 miliar dengan sejumlah 1.054 proyek. Capaian ini mengalami
kenaikan sebesar 23,7% dibanding tahun sebelumnya.
“Pemerintah terus
berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif serta memberikan kemudahan
berbisnis di dalam negeri agar para investor meningkatkan penanaman modalnya di
Indonesia dalam membangun perekonomian nasional yang lebih inklusif dan
berkualitas,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat
(12/1).
Sektor perindustrian
memberikan kontribusi tertinggi terhadap realisasi investasi di sektor ini
mencapai USD21,6 miliar dengan 256 proyek. Sementara itu, sektor pariwisata
menyumbang sebesar USD17 miliar dengan 159 proyek, pekerjaan umum dan perumahan
rakyat (PUPR) USD1,2 miliar dengan 98 proyek.
Selanjutnya, sektor
energi dan sumber daya mineral (ESDM) USD1,18 miliar dengan 32 proyek,
perdagangan USD0,92 miliar dengan 427 proyek, dan pertanian USD0,27 miliar
dengan 22 proyek, serta sektor lainnya sebesar USD0,43 miliar dengan 60 proyek.
“Kemenperin bersama
pemangku kepentingan terkait terus bersinergi untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik investasi di sektor industri, antara lain melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif dan kepastian hukum, penggunaan
teknologi terkini untuk mendorong peningkatan mutu, efisiensi dan
produktivitas, serta pemberian fasilitas berupa insentif fiskal,”
ujar Airlangga.
Selanjutnya, didukung dengan ketersediaan
bahan baku, harga energi yang kompetitif, sumber daya manusia (SDM)
kompeten, serta kemudahan akses pasar dan pembiayaan. “Pertumbuhan
konsumsi juga perlu dijaga dan kembali ditingkatkan agar permintaan terhadap
produk-produk industri semakin meningkat,” kata Menperin.
Peningkatan komitmen
investasi baru ini didasari Perpres Nomor 91 Tahun 2017 tentang Peraturan
Percepatan Pelaksanaan Berusaha. Di samping itu juga berkat kolaborasi dua
Satuan Tugas (Satgas), yaitu Satgas Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) dan
Satgas Percepatan Pelaksanaan Berusaha (PPB).
Agar pelaksanaan
investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia bisa terealisasi dengan efektif,
kedua satgas tersebut mengubah seluruh proses investasi dan usaha di Indonesia
menjadi online dan terintegrasi.
Menperin menargetkan,
pada tahun 2018, nilai investasi yang bisa ditarik dari 13 kawasan industri
akan mencapai Rp250,7 triliun. “Pemerintah telah memberikan kemudahan
berinvestasi di dalam kawasan industri, antara lain melalui pemberian insentif
fiskal dan nonfiskal serta pembentukan satgas untuk penyediaan gas, listrik,
air, SDM, lahan, tata ruang, dan lain-lain,” jelasnya.
Sementara itu, menurut
Menperin, proyeksi investasi di industri secara keseluruhan sektor manufaktur
pada tahun ini sebanyak Rp352 triliun. “Dengan adanya investasi di sektor
industri, tercipta lapangan kerja baru dan multiplier effect seperti
peningkatan nilai tambah dan penerimaan devisa dari ekspor. Oleh karenanya,
industri menjadi penunjang utama dari target pertumbuhan ekonomi,” pungkas
Menperin.
(TOP)