Moneter.id -Jakarta - Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Peran UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar.
Melansir laman setkab.go.id, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyatakan bahwa PDB ekonomi sebanyak 61 persen didukung oleh UMKM, usaha mikro, kecil, dan menengah. Termasuk, dalam hal penyerapan tenaga kerja sebanyak 97 persen.
Untuk mendukung UMKM berdaya saing tersebut, Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus menggenjot UMKM meraih Standar Nasional Indonesia (SNI) salah satunya melalui program SNI bina-UMK yang telah dimulai pada tahun 2022.
Sampai dengan bulan Desember tahun 2023, tercatat sekitar 549.970 produk pelaku usaha mikro dan kecil yang mendapatkan hak untuk menggunakan tanda SNI bina-UMK secara gratis.
"Tanda SNI bina-UMK merupakan tanda yang ditetapkan oleh BSN untuk digunakan oleh UMK bersamaan dengan diperolehnya NIB," kata Kepala BSN, Kukuh S Achmad dalam Konferensi Pers Refleksi BSN Tahun 2023 dan Rencana Tahun 2024 di Kantor BSN, Jakarta pada Kamis (11/01/2024).
Sebagaimana diketahui, dalam upaya meningkatkan daya saing khususnya Usaha Mikro Kecil (UMK), pemerintah terus mengupayakan berbagai kebijakan, salah satunya dengan memberi kemudahan izin berusaha serta pembinaan penerapan SNI.
Melalui aplikasi Sistem Perizinan Tunggal (Online Single Submission/OSS), pada saat pelaku UMK dengan klasifikasi usaha berisiko rendah memproses Nomor Induk Berusaha (NIB), sekaligus dapat memperoleh hak penggunaan Tanda SNI bina-UMK.
Kukuh meyakini dengan UMK ber-SNI, maka daya saing akan meningkat. "Tanda SNI Bina UMK akan mendukung UMKM di Indonesia naik kelas, kepercayaan diri meningkat, dan siap bersaing di pasar nasional maupun global," ujar Kukuh.