Moneter –
Emiten konstruksi, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mencatatkan rugi bersih senilai
Rp695,54 miliar sepanjang tahun 2021. Catatan itu mengalami penurunan sebesar 47,46%
jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,323 triliun.
“Pendapatan bersih ACST naik 24,08% menjadi Rp1,494
triliun di tahun 2021,” tulis keterangan resmi perseroan akhir pekan lalu.
Rincinya, pendapatan jasa konstruksi mencapai Rp1,308
triliun, pendapatan jasa penunjan konstruksi sebesar Rp170,2 miliar, dan
perdagangan Rp16,14 miliar.
Namun, beban pokok pendapatan membengkak 9,46 persen
menjadi Rp1,642 triliun, dipicu oleh beban subkontraktor senilai Rp770,27
miliar, bahan baku sebesar Rp489,06 miliar, biaya tenaga kerja sebesar Rp150,88
miliar dan penyusutan mencapai Rp113,88 miliar. Akibatnya, rugi kotor mencapai Rp147,68
miliar.
Dari sisi aset, tercatat aset perseroan terpotong
sebesar 18,88 persen menjadi Rp2,478 triliun. Hal itu ditopang penyusutan utang
usaha kepada pihak ketiga sedalam 29,6 persen menjadi Rp497,97 miliar dan telah
lunasnya utang kepada pemegang saham yang periode tahun 2020 mencapai Rp727,75
miliar. Lalu, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasi terpangkas 88,8 persen, yang tersisa Rp197,08 miliar.