Home Transportasi Sejarah, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Bakal Gunakan Teknologi Sosrobahu

Sejarah, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Bakal Gunakan Teknologi Sosrobahu

0
4
a6741898e61a8aa48a3ad51cf798095e.jpg
Ilustrasi | Foto: Ist

Moneter.co.id – Jalan Tol
Jakarta-Cikampek II (Elevated) akan mengulang sejarah 29 tahun lalu yakni,
pemutaran perdana kontruksi
pier head
menggunakan teknologi Sosrobahu di Pier Nomor P.179 KM. 21+600, atau sisi utara
(Grand Wisata) arah Cikampek, pada Rabu, 13 Desember 2017, mulai pukul 19.00
WIB.

Berdasarkan
siaran pers PT Jasa Marga yang diterima, Rabu (13/12), teknologi Sosrobahu akan
kembali ke Indonesia sebagai salah satu solusi dunia konstruksi dalam proses
Pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) yang membentang
dari Cikunir-Karawang Barat sepanjang 38 Km.

Sesuai jadwal
pelaksanaan, maka pemutaran pier head
dengan Teknologi Sosrobahu secara kontinu akan dimulai Januari 2018, namun
karena PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC) menekankan adanya inovasi
baru pemutaran memakai remote control,
tidak lagi memakai crane sebagaimana
yang selama ini dilaksanakan.

“Diputuskan
untuk melakukan pemutaran perdana lebih awal untuk bahan evaluasi sehingga
jadwal pemutaran secara kontinu tetap dapat dilakukan on schedule,” tulisnya

Tidak ada
penutupan lajur jalan tol selama pemutaran perdana pier head dengan teknologi Sosrobahu tersebut. “Meski demikian, pengguna
jalan tetap diimbau untuk antisipasi perjalanan dan berhati-hati saat melintas
di lokasi kegiatan,” lanjutnya.

Lebih dari
200 pier head  akan diputar menggunakan teknologi Sosrobahu
di proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). Jadwal pemutaran seluruh pier head akan dimulai dari pertengahan
bulan Januari 2018 hingga bulan Oktober 2018, yang akan berlangsung selama +-
10 menit pada setiap proses pemutaran pier
head
.

Hak
pengusahaan dan pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini dipegang
oleh PT JJC, yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero)
Tbk sebesar 80% dan PT Ranggi Sugiron Perkasa sebesar 20%.

Sekedar
informasi, teknologi Sosrobahu atau landasan putar bebas hambatan adalah
legenda dunia teknik sipil Indonesia yang pertama kali digunakan pada tanggal
27 Juli 1988 yang lalu.

Teknologi
Sosrobahu pertama kali ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati lahir sebagai
jawaban atas sulitnya membangun kontruksi jalan di atas jalan yang sudah
beroperasi dan padat volume kendaraan seperti halnya di Jalan Tol
Jakarta-Cikampek II (Elevated).

Pasalnya,
jika menggunakan teknik konstruksi konvensional, dipastikan sebagian besar
lajur jalan akan ditutup dan membuat kemacetan jalan. Namun dengan teknologi
Sosrobahu semua bisa diatasi karena pier head
terlebih dulu dicor sejajar garis jalan tanpa memerlukan space ruang bebas yang besar. Setelah itu pier head barulah diputar sekitar 90 derajat hingga melintang garis
jalan.

Teknologi
Sosrobahu banyak diterapkan di sejumlah negara seperti Filipina, Malaysia,
Thailand, dan Singapura. Bahkan di Filipina Teknologi Sosrobahu ini digunakan
untuk membuat salah satu jalan layang terpanjang di Metro Manila, yakni Metro
Manila Skyway dari Buendia ke Alabang. (TOP)

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here