Moneter.id – Nilai
tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (30/04/2019)
pagi melemah seiring penurunan mata uang regional Asia. Pada pukul 10.06 WIB,
rupiah melemah 20 poin atau 0,14% ke posisi Rp14.228 per dolar AS dibandingkan
hari sebelumnya Rp14.208 per dolar AS.
“Pagi
ini mata uang kuat Asia yen Jepang dan dolar Hong Kong dibuka melemah terhadap
dolar AS, yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah,” kata ekonom Samuel
Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa (30/04).
Dari
eksternal, indeks manufaktur China turun di bawah perkiraan. The Official NBS
Manufacturing PMI China pada April 2019 tercatat 50,1, turun dari 50,5 pada
Maret 2019, dan di bawah ekspektasi pasar 50,5.
Menurut
Lana, turunnya PMI China ini membuat sentimen negatif di pasar modal China yang
bisa merembet ke pasar Asia lainnya. Sebelumnya PMI tercatat paling rendah pada
Februari 2019 di 49,2, yang merupakan level kontraksi.
“Kemungkinan
PMI manufaktur ini akan membaik seiring dengan rencana akan segera
ditandatanganinya kesepakatan dagang AS-China,” ujar Lana.
Ia
memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah menuju kisaran antara
Rp14.210 per dolar AS hingga Rp14.230 per dolar AS.
Sementara
itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, Rupiah melemah menjadi
Rp14.215 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.188 per dolar
AS.