Selasa, September 30, 2025

Sepanjang 2019 Aliran Modal Asing Capai Rp131,1 Triliun

Must Read

Moneter.id – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan
aliran modal asing sejak awal tahun 2019 telah mencapai Rp131,1 triliun, yang
memperlihatkan kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia.

“Aliran modal asing update sampai 2 Mei, menunjukkan
year to date sebesar Rp131,1
triliun,” kata Perry di Jakarta, Jumat (3/05).

Perry menjelaskan aliran modal asing tersebut total
terdiri atas Rp66,3 triliun masuk ke investasi Surat Berharga Negara (SBN) dan
Rp66,1 triliun ke saham. “Modal yang masuk ke SBN itu bahkan sudah lebih tinggi
dibandingkan periode keseluruhan tahun 2018 yang
full year tercatat Rp57,1 triliun,” ujarnya.

Sedangkan, dana Rp66,1 triliun yang masuk ke saham lebih
baik dari periode sama tahun lalu yang justru mengalami aliran modal keluar
Rp51,9 triliun. “Terutama, karena adanya realisasi investasi di sebuah
bank. Nilainya cukup besar, mulai masuk dan tercatat. Jadi, karena realisasi
akuisisi bank oleh bank yang lain,” kata Perry.

Sementara, Director
& Chief Investment Officer, Fixed Income
, Manulife Aset Manajemen
Indonesia Ezra Nazula mengatakan ketidakpastian politik yang hilang usai pemilu
dapat mendorong dana masuk. “Dana yang masuk dari investor domestik maupun
global ini akan suportif bagi pasar obligasi Indonesia yang sedang tumbuh,”
ucapnya.

Menurut Ezra, aliran dana ini akan masuk lebih banyak
apabila bank sentral memangkas suku bunga acuan seiring dengan pengetatan
moneter The Fed yang tidak seagresif pada 2018.

“Narasi dovish The Fed di akhir bulan Maret membuka
peluang untuk pemangkasan suku bunga lebih cepat dari perkiraan, selama
data-data ekonomi dalam negeri seperti inflasi, defisit neraca berjalan, serta
nilai tukar cenderung stabil dan suportif,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menilai, pemangkasan suku bunga dapat
menguntungkan obligasi dengan tenor pendek maupun tenor panjang.

Obligasi tenor pendek yang cenderung lebih sensitif
terhadap perubahan suku bunga, akan bergerak lebih dulu dengan penurunan imbal
hasil, yang dipengaruhi seberapa besar ekspektasi penurunan suku bunga acuan. “Penurunan
imbal hasil tenor pendek ini akan diikuti penurunan imbal hasil obligasi tenor
panjang,” kata Ezra.

Sejauh ini, target obligasi pemerintah Indonesia tenor 10
tahun masih berada di kisaran 7% hingga 7,5%. Target ini masih bisa direvisi
turun jika BI melakukan pemangkasan suku bunga. (Ant)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img