Moneter.id – PT Sarana
Multigriya Finansial (Persero) atau SMF membukukan laba sebelum pajak sebesar
Rp 500 miliar sepanjang tahun 2020. Disisi pendapatan, SMF
mencatat sebesar Rp 2,15 triliun, dengan penurunan aset sebesar Rp 31,97
triliun hingga kuartal IV-2020.
Kata Direktur SMF
Trisnadi Yulrisman, ekuitas meningkat sejalan dengan peningkatan laba, ekuitas
Rp 11,45 triliun dan laba sebelum pajak dan sebelum CKPN sebesar Rp 500 miliar.
Kemudian dari sisi
liabilitas, SMF mencatat hingga akhir tahun lalu sebesar Rp 20,06 triliun,
serta dana syirkah temporer sebesar Rp 456 miliar.
“Kondisi pandemi
ini memukul seluruh dunia tidak terkecuali SMF, SMF melakukan kegiatan
pembiayaan sekunder yang tidak berhubungan langsung dengan nasabah, jadi risiko
lebih ke institusi atau korporasi yang menyalurkan pinjaman,” ucap
Trisnadi, Kamis (7/1/21).
Perseroan juga telah
melakukan mitigasi risiko sebelum pandemi dan ketika pandemi Covid-19 baik
dengan penggantian jaminan atau jaminan pinjaman 120% dan dipertahankan minimal
100%. “Hal itu dilakukan untuk menjaga performa SMF ke depannya,” paparnya.
Menurutnya, SMF lakukan
mitigasi risiko dalam aktivitas penyaluran pinjaman, baik berupa klausul collateral
recourse dan over collateralization. Ini untuk performance terjaga
ke depan,” kata Trisnadi.
Selain itu, katanya, SMF
juga memiliki fasilitas kredit dari 8 bank dengan total nilai Rp 6 triliun
dan repurchase agreement line untuk mengatasi kondisi
kesulitan likuiditas.
“SMF juga telah membuka
akses pasar uang dengan menerbitkan surat utang berharga komersial (SBK) pada
akhir tahun 2019,” tutupnya.