Moneter.id – Jakarta
– PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menyebut program Kredit Pemilikan Rumah
(KPR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) berkontribusi
terhadap pencapaian sejumlah tujuan Sustainable
Deveopment Goals (SDGs).
“Sejumlah target SDGs tersebut mencakup tujuan 1 terkait
tanpa kemiskinan, tujuan 3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera, tujuan 6
mengenai air bersih dan sanitasi layak, serta tujuan 11 tentang kota dan
komunitas yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama PT SMF Ananta Wiyogo, Jumat
(15/9/2023).
Kata Ananta, program FLPP telah memberikan kemudahan bagi
kehidupan masyarakat. Mulai dari KPR yang dapat dicicil setiap bulan dengan
pendapatan sekitar Rp4 juta per bulan, memiliki kamar mandi dan kamar tidur
yang layak, menurunkan prevalensi stunting, hingga membangun kepercayaan diri penduduk.
Selain program FLPP, jelas Ananta, SMF turut
berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko
PMK), serta pemerintah daerah (pemda) setempat untuk merenovasi 31 rumah tidak
layak huni di daerah kumuh Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Program kolaborasi tersebut merupakan bagian dari program
Peningkatan Kualitas Pemukiman (PKP) Kumuh Skala Kawasan melalui program Kota
Tanpa Kumuh (KOTAKU).
Per akhir Juli 2023, terdapat penambahan 10 unit rumah di
daerah kumuh Lubuklinggau yang direnovasi dari hasil perguliran yang
dikoordinir Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) setempat.
Hingga saat ini, program peningkatan kualitas rumah di
daerah kumuh berada di 16 kota. Salah satu yang paling terdekat dari Bengkulu
adalah di kota Lubuklinggau yang menjadi salah satu percontohan bagi daerah
lainnya.
“Dengan terbatasnya dana CSR/Corporate Social
Responsibility, masyarakat di Lubuklinggau mengumpulkan dana secara mandiri
untuk bantu membangun rumah tetangganya yang belum mendapatkan fasilitas
bantuan, sehingga yang semula dengan dana CSR-SMF terbangun 31 rumah, bertambah
dengan gotong royong masyarakat yang dikoordinir oleh BKM setempat membangun
tambahan 10 rumah lagi. Itu justru menunjukkan semangat gotong royong dan
meskipun mereka berada di kategori desil pendapatan antara 1 hingga 3,” kata
Ananta.